Tentang Habib Munzyr, Habib Umar bin Hafidz: Umurnya Pendek dan Panjang
Senin, 16 Mei 2022 | 14:00 WIB
Jakarta, NU Online
Usia Habib Munzyr Al Musawa tergolong masih sangat muda saat ia berpulang ke Rahmatullah, yakni 40 tahun. Sebagaimana diketahui, ia lahir di Cianjur, Jawa Barat pada Februari 1973 dan wafat di Jakarta pada September 2013.
Meskipun terbilang muda, kiprah Habib Munzyr dalam dunia dakwah sangat sukses. Majelis Rasulullah sebagai wadah dakwah yang ia bangun begitu banyak diikuti oleh masyarakat Muslim Indonesia, khususnya di wilayah Jabodetabek.
Tak pelak, Habib Umar bin Hafidz yang notabene adalah gurunya menyebut santrinya tersebut memiliki umur yang pendek sekaligus panjang. Hal itu diceritakan Habib Jindan bin Novel, salah seorang teman paling karibnya saat belajar bersama di Darul Musthafa, Tarim, Yaman.
“Di antara yang disebut Habib Umar, ini Al-Habib Munzyr ini adalah orang yang, As-Sayyid Munyir orang yang umurnya pendek dan panjang,” kata Habib Jindan menceritakan dawuh Habib Umar pada ijtimak dakwah seluruh dunia di Yaman beberapa waktu ini sebagaimana disampaikan dalam video yang tayang di kanal Youtube NU Online pada Senin (16/5/2022).
Pasalnya, sebagaimana disebutkan di atas, meskipun usianya tergolong pendek, tetapi kehadirannya dapat memberikan manfaat yang teramat luas di tengah masyarakat. “Cuma 40 kan? 40 umurnya. Tapi panjang. Panjang apa? Manfaatnya, berkahnya,” begitu terang ulama kelahiran Sukabumi, Jawa Barat 45 tahun yang lalu itu.
Tak ayal, meskipun usia Habib Munzyr 40 tahun, tetapi manfaat kehadirannya itu, menurutnya, dapat mengalahkan mereka yang berusia lebih lanjut. “Sehingga kalau dilihat manfaat dan karya yang beliau lakukan dalam umur yang pendek itu mengalahkan karya dari orang yang usianya 70, 80, 90,” lanjutnya.
Habib Munzyr mengawali pendidikan agamanya di Pondok Pesantren Al-Kifahi Al Tsaqafy Tebet, Jakarta Selatan. Setelah itu, ia melanjutkan ke Pondok Pesantren Al-Khairaat. Di situlah, ia bertemu dengan Habib Umar bin Hafidz. Berikutnya, Habib Munzyr meneruskan ke Darul Musthafa, Tarim, Hadramaut, Yaman yang diasuh Habib Umar. Ia berangkat bersama 19 rekannya dari Indonesia, di antaranya adalah Habib Jindan bin Novel, pada tahun 1994 sebagai Angkatan pertama.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Alhafiz Kurniawan