Tiba di Tanah Air, Prabowo Harap Ada Langkah Konkret di Gaza; Klaim Pesannya Diterima Positif di PBB
Sabtu, 27 September 2025 | 22:30 WIB
Jakarta, NU Online
Presiden Prabowo Subianto menilai rangkaian kunjungan luar negerinya, termasuk menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, berlangsung dengan hasil yang positif.
"Perjalanan cukup lama, tapi saya kira bermanfaat, produktif. Kita dapat sambutan yang baik di mana-mana dan alhamdulillah pertemuan-pertemuan di PBB sangat produktif. Saya kira juga pesan-pesan yang saya sampaikan dalam sambutan saya di PBB diterima secara positif oleh banyak pemimpin,” kata Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (27/9/2025).
Dorongan untuk Gaza
Dalam forum internasional tersebut, Prabowo menekankan pentingnya langkah nyata dalam penyelesaian konflik di Gaza. Ia mengaku optimistis karena melihat adanya itikad baik dari berbagai negara.
"Saya penuh harapan, mungkin kali ini bisa tercapai terobosan, khususnya untuk persoalan Palestina-Gaza. Mudah-mudahan ada terobosan. Ya, kita berdoa. Saya lihat ada itikad baik dari banyak pihak,” ujarnya.
Prabowo juga menegaskan bahwa gencatan senjata merupakan kebutuhan mendesak untuk melindungi masyarakat sipil.
“Kita segera butuh gencatan senjata untuk rakyat Gaza dan penyelesaian yang substantif. Jadi saya kira alhamdulillah, kunjungan saya membawa manfaat,” tuturnya.
Respons positif dunia
Prabowo menyampaikan bahwa usai menyampaikan pidato dalam Sidang Umum PBB, sejumlah pemimpin dunia langsung menghubunginya maupun menghampiri secara langsung.
Ia menyebut hal ini sebagai tanda bahwa sikap Indonesia dalam mencari solusi konflik Palestina mendapat apresiasi di mata internasional.
“Ya, beberapa kepala negara menelepon saya. Ada juga yang datang langsung ke saya. Mereka terkesan dengan sikap Indonesia yang benar-benar ingin mencari titik tengah. Kita ingin mencari penyelesaian yang substantif,” jelasnya.
Sebelum menghadiri Sidang Umum PBB, Prabowo terlebih dahulu melakukan kunjungan resmi ke Jepang, kemudian memenuhi undangan PBB di Amerika Serikat, dilanjutkan ke Kanada dan Belanda.
Rangkaian perjalanan tersebut dinilainya sebagai momentum penting dalam memperkuat posisi diplomasi Indonesia di kancah global.