Dokter umum yang juga dosen di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Mahesa Parandipa. (Foto: NU Online/dokumen dr Mahesa Parandipa)
Jakarta, NU Online
Musim hujan telah tiba, bagi Anda yang memiliki aktivitas padat perlu terus mengantisipasi agar kualitas badan tetap fit. Hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah di Indonesia sejak satu bulan terakhir berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
Penyakit itu antara lain flu, diare hingga demam berdarah yang mengintai melalui lingkungan. Agar kondisi tetap bugar dan normal, lakukan tips dari dr Mahesa Parandipa berikut ini.
Pertama, jaga pola makan. Menurut dokter umum yang juga dosen di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, saat musim hujan tubuh cenderung cepat melemah, karenanya penting dilakukan asupan gizi agar kekebalan tubuh tetap normal.
Ia mengatakan, jika kekurangan nutrisi, daya tahan tubuh cepat menurun sehingga kuman atau penyakit lebih mudah masuk dan berkembang dalam tubuh serta lingkungan.
"Pola makan harus disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari. Jika aktivitas tidak terlalu berat maka porsi asupan nutrisi tidak perlu terlalu banyak. Namun untuk cairan tetap diupayakan minimal 8 gelas bagi orang dewasa yang tidak memiliki gangguan jantung atau ginjal," katanya saat berbincang dengan NU Online, Selasa (26/11) sore.
Kedua, lanjut pria berkacamata ini, masyarakat diimbau untuk menjaga kualitas tidur. Hal ini penting untuk menjaga kestabilan tubuh sebab saat tidur tubuh akan mengembalikan kondisinya.
Di musim penghujan ini aturan tidur yang normal antara lain, untuk anak usia prasekolah atau usia sekitar 3-5 tahun, diusahakan tidur 10-13 jam. Kemudian bagi anak sekolah usia 6-13 tahun diharuskan tidur 9-11 jam. Setelah itu, remaja usia 14-17 tahun tidur 8-10 jam, dan usia 18-25 tahun direkomendasikan tidur selama 7-9 jam.
"Sementara usia dewasa 26-64 tahun membutuhkan tidur 7-9 jam. Dan para lanjut usia direkomendasikan tidur selama 7-8 jam," ujarnya menambahkan.
Ketiga, menjaga tubuh agar tetap hangat. Para peneliti menemukan bahwa tubuh yang kedinginan terutama kaki dapat menyebabkan gejala flu bermunculan, lebih-lebihbagi seseorang yang sudah rentan terhadap virus flu.
Sebab, jika tubuh dingin akan membatasi aliran darah ke kaki, termasuk hidung. Hal ini membuat hidung dingin yang menjadi tempat favorit bagi banyak virus.
"Oleh karenanya kita harus memastikan diri kita terlindungi dengan memakai pakaian hangat saat musim hujan tiba," ungkap kandidat Doktor di Pascasarjana UIN Jakarta ini.
Aktivitas yang juga perlu diingat, kata dr Mahesa, adalah berolahraga. Olahraga mampu menahan daya tahan tubuh dari serangan-serangan virus berbahaya. Di sisi lain olah raga merupakan cara sederhana dan mudah.
"Olahraga di musim hujan sangat besar manfaatnya. Misalnya latihan fisik selama 30 menit, kegiatan ini mampu mengaktifkan sel darah putih," katanya.
Ia mengutip buku populer Guyton and Hall yang menyebut bahwa sel darah putih berfungsi menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap daerah tubuh yang mengalami peradangan. Olah raga tersebut, lanjutnya, tidak melulu dilakukan di luar ruangan tetapi sangat bisa juga dilaksanakan di dalam ruangan. Sehingga meski di luar hujan tetap bisa berolahraga.
"Terakhir, jaga kebersihan dan kerapihan. Pada musim hujan, orang lebih cenderung tinggal di dalam rumah dan menutup jendela agar tetap hangat. Meskipun ini mungkin terlihat nyaman, kuman lebih cenderung menyebar sehingga kita perlu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kita," tuturnya
Dokter Mahesa juga mewanti-wanti agar saat musim hujan masyarakat menjaga tangan supaya bersih. Hal itu bisa dilakukan dengan mencucinya secara teratur, bisa juga mencuci dengan menggunakan pembersih tangan.
“Kenapa perlu mencuci tangan? Karena penularan penyakit sering masuk melalui tangan yang tidak bersih,” jelalsnya.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Aryudi AR