Warek UNS: Umat Islam Wajib Mengerti Teknologi Jika Ingin Jaga Humanitarian Islam
Rabu, 11 September 2024 | 18:00 WIB
Seminar Nasional Humanitarian Islam di Kampus UNS, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (11/09/2024). (Foto: tangkapan layar Youtube NU Online)
Surakarta, NU Online
Wakil Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Dody Ariawan menekankan bahwa umat Islam wajib mengerti teknologi jika ingin menjaga humanitarian Islam.
"Kalau kita ingin menjaga humanitarian Islam ini, kita sebagai umat Islam wajib mengerti teknologi. Bahkan harus lebih dari yang lain dengan syarat kita bisa mengaplikasikan teknologi sebagai saran kebaikan," ucap Dody saat presentasi perspektif teknologi dalam Seminar Nasional Humanitarian Islam di Kampus UNS, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (11/9/2024).
Menurut Dody, fungsi teknologi terbagi menjadi tiga. Pertama, teknologi sebagai alat netral yang merupakan sarana mencapai tujuan tertentu. Kedua, teknologi sebagai sistem ekonomi sosial membentuk kembali struktur dalam membangun masyarakat yang merubah perilaku seperti e-commerce dan AI (artificial intelligence).
Ketiga, teknologi bukan hanya alat netral tetapi juga sebagai bentuk kekuasaan atau kekuatan otonom yang mempengaruhi serta membentuk perilaku, kebiasaan dan kehidupan manusia, tidak mungkin kekuasaan atau pemerintahan tidak memiliki badan yang mengurus teknologi seperti Kementerian Kominfo.
Guru Besar Teknik Mesin UNS ini menjelaskan bahwa teknologi memegang peran penting dalam humanitarian Islam yang berlaku saat ini.
"Teknologi memiliki peran penting dalam humanitarian yang berlaku saat ini. Tidak mungkin kita melihat sebagai bentuk entitas tidak berpengaruh," ungkap Dody.
Ia menyebutkan bahwa Islam memiliki sangat banyak sekali penemu atau ilmuwan dan mempengaruhi peradaban manusia dalam perkembangan teknologi dan sains.
Diantara nama-nama yang berkontribusi pada perkembangan ilmu teknologi dan sains Manusia ada Al-Jazari dengan karya perangkat mekanis seperti jam air yang kompleks, pompa air dan berbagai jenis mesin otomatis. Lalu ada Ibn al-Haytham dengan karya ilmu optik. Kemudian ada Taqiyuddin Muhammad bin Ma'ruf dengan karya ilmu astronomi.
Tantangan global
Dody juga menyoroti tantangan global yang ada di dunia, khususnya pada perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang memiliki pengaruh cukup besar dalam kehidupan manusia.
Ia mengatakan bahwa Islam sebagai agama yang menghargai ciptaan Tuhan (khilafah) menuntut umatnya untuk menjaga bumi dan melestarikan lingkungan.
Humanitarian Islam mengajak umat Islam untuk aktif dalam gerakan pelestarian lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan spiritual terhadap merawat jagat sebagai perintah agama.
"Ini mencakup upaya untuk mengurangi jejak karbon, melindungi keanekaragaman hayati, dan memastikan kelestarian sumber daya alam untuk generasi mendatang," katanya.
"Saat ini PBB sudah membuat Sustainable Development Goals (SDG) atau tujuan pembangunan berkelanjutan untuk perdamaian dan kemakmuran manusia dan planet bumi sekarang dan masa depan," jelas Dody.
Ada 17 tujuan SDG yang saling terkait dan saling mendukung untuk mengatasi berbagai tantangan global untuk dihadapi. diantaranya teknologi yang tercipta sebagai berikut:
Sistem agrivoltaic
- Memaksimalkan potensi energi matahari
- Meningkatkan kualitas tanah dan produksi tanaman
- Meningkatkan keuntungan petani
Berkaitan dengan poin ke 1, 3 dan 7.
Teknologi pengolahan air
- Kualitas air yang lebih baik
- Penghematan biaya jangka panjang
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
- Kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan
Berkaitan dengan poin ke 6 dan 13.
Teknologi komposit
- Menciptakan produk yang lebih ringan dan sustainable dalam berbagai sektor
- Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam
- Mengurangi limbah dan emisi gas rumah kaca
Berkaitan dengan poin ke 7, 9, 11, 12, 13 dan 14.