Warta

As'ad Ali: NU Harus Perkuat Ekonomi Rakyat

Sabtu, 30 Oktober 2010 | 08:09 WIB

Bogor, NU Online
Nahdlatul Ulama harus bergerak menuju penguatan dan kemandirian ekonomi masyarakat agar problem kebangsaan dalam skala besar bisa diatasi. Nahdlatuttujjar, kebangkitan dagang adalah titik tolak dari semangat NU untuk menguatkan ekonomi masyarakat tersebut.

“Masalah yang paling penting adalah akses ekonomi, pendidikan, dan ideologi. Karena itu NU   harus mampu berkontribusi memecahkan masalah ini melalui penguatan ekonomi masyarakat,”kata Wakil Ketua Umum PBNU KH. As'ad Said Ali saat memberikan pengarahan pada Rapat Koordinasi PBNU-Lembaga di Bogor, Sabtu<> (30/10).

Menurut As'ad para founding fathers, pendiri bangsa ini telah merumuskan ahlussunnah wal jamaah dalam tafsir NU yang saat ini telah menjadi mainstream landasan keagamaan kaum muslim Indonesia. Untuk itu, tugas selanjutnya adalah mengimplementasikan prinsip-prinsip ke-NU-an tersebut di dalam kehidupan sehari-hari yang mempunyai dampak ekonomi bagi masyarakat.

Nahdlatuttujjar Ahlussunnah wal Jamaah sebagai konsep gerakan ekonomi harus dimulai dari yang terkecil dan yang terkecil dalam konsep NU adalah kelompok pesantren dan masjid.”kata As'ad menyontohkan.

Oleh sebab itu lanjut As'ad, NU sejatinya mempunyai kemampuan menggerakkan ekonomi kerakyatan mengingat di beberapa tempat sudah sangat mudah menemukan kantong-kantong NU yang telah sukses. Sehingga NU tinggal memperluas cakupan wilayahnya dari yang semula bersifat sporadis, asal-asalan menjadi besar dan terencana.

“Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan adalah contoh yang sudah melakukan gerakan ekonomi kerakyatan dan terbukti pesantrennya sukses. Sidogiri adalah indikator bahwa NU bisa menggerakkan ekonomi rakyat kecil dan tentunya harus lebih luas lagi dan dikembangkan oleh seluruh pesantren dan masjid NU se-Indonesia,”tutur KH. As'ad Ali berpesan. (amf)


Terkait