Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Choirul Anam mengatakan, pengisian calon legislatif partainya ditentukan para kiai yang berada di jajaran Dewan Syura dan Mustasyar. Jajaran pengurus hanya bisa menyeleseksi sejumlah persyaratan rekrutmen, termasuk jejak rekam para calon.
''Baik pengalaman, kemampuan dan moralitas calon diseleksi di jajaran pengurus. Setelah selesai, baru dibawa ke kiai untuk dinyatakan lolos atau tidak,'' katanya usai deklarasi pengurus DPC PKNU Kabupaten Magelang di Watucongol, Muntilan, Magelang, Ahad (20/7).<>
Dikatakannya, jika para kiai menolak calon yang diusulkan itu, maka pihaknya akan juga mengikuti petunjuk itu. Meski demikian, sebelum penetuan diterima atau ditolak, pihaknya akan melakukan diskusi dengan para kiai. ''Kalau pun calon tersebut lolos, bahkan terpilih sebagai anggota legisltaif tetap kita awasi secara internal. Tiap bulan dia berbuat apa kita cek terus,'' katanya.
Langkah tersebut, katanya, untuk meminimalisir adanya penyimpangan yang dilakukan para legislatif dari PKNU. Dia tak menampik, saat ini kepercayaan masyarakat kepada lembaga legislatif sangat rendah, lantaran adanya perbuatan menyimpang yang dilakukan sejumlah oknum wakil rakyat. ''Kita ingin betul-betul memperjuangkan aspirasi rakyat. Tanpa ada kepentingan politik yang membodohi rakyat,'' katanya.
Cak Anam tak menampik, bawa partainya menganut paham politik kiai. Sehingga yang mengarahkan kebijakan politik PKNU adalah para kiai. Dia menegaskan, jika kedepan terjadi perpecahan di tubuh partainya, maka yang menyelesaikan cukup para kiai di jajaran Mutasyar.
''Kami tak ingin membawa konflik partai ke pengadilan. Karena pengadilan juga membutuhkan biaya, maupun pikiran yang besar. Kita cukup menyerahkan kepada kiai untuk memutuskan jalan terbaik,'' ujarnya.
Dalam Pemilu 2009, partai nomor 34 itu memasang target perolehan suara nasional sebanyak 18 persen. Menurutnya, sejumlah provinsi telah menjadi basis massa PKNU, antara lain, Jawa Timur, Jawa Tengah dan DKI. Baru-baru ini, pihaknya sedang menggarap di wilayah Lampung, Kalimantan.
''Sebenarnya kami sudah memiliki kepengurusan hingga tingkat cabang di 33 provinsi. Namun kita perlu intensifkan lagi untuk sosialisasi partai,'' katanya.
Hadir dalam pelantikan tersebut, Ketua Dewan Syuro DPP PKNU KH Abdulrachman Chudlori serta sejumlah kiai karismatik, antara lain Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur KH Idris Marzuqi, KH Hamid Baidlowi dari Lasem Rembang, KH Nurul Huda Djazuli, Ploso, Kediri. Dalam kesempatan itu Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur KH Idris Marzuqi meminta semua alumni pesantren memilih PKNU dalam Pemilu 2009 mendatang. ''Kalau tidak memilih PKNU kebangeten,'' katanya. (sm)