Ulama muda terkemuka Mesir yang juga salah seorang anggota Dewan Fatwa Mesir (Dar al-Ifta al-Mashriyyah) dan berkesempatan hadir dalam muktamar NU ke-32 di Makassar, Syaikh Amru al-Wardani mengatakan bahwa NU banyak memiliki kesamaan dengan Al-Azhar Mesir.
"NU banyak memiliki kesamaan dengan Al-Azhar dalam berbagai hal, mulai dari sejarah, latar belakang, dan manhaj pemikiran," kata Al-Wardani kepada NU Online di Hotel Sahid, Makassar, Rabu (24/3).<>
Kesamaan yang paling menonjol antara NU dan Al-Azhar terlihat utamanya dalam ke-sunni-an atau ke-aswajaan keduanya. "Al-Azhar adalah menara sunni terkemuka di Timur Tengah, sementara NU adalah menara sunni di Indonesia," katanya.
Selain latar belakang kesunnian, kesamaan lainnya yang mempertemukan NU dengan Al-Azhar adalah metode berpikir yang moderatif dan akomodatif (tawassut, tawazun, dan i'tidal) dalam berislam (beragama).
"Sepertihalnya Al-Azhar, NU juga berpijak pada manhaj tawassut, tawazun, dan i'tidal dalam berislam, tidak ekstrim kiri atau kanan," terang Al-Wardani.
Di samping hal tersebut, metode dakwah yang berpijak pada spirit dan prinsip hikmah, maw'izhah hasanah, dan rahmatan lil 'alamin juga menjadi titik temu antara NU dan Al-Azhar.
"Saya bahkan salut kepada NU yang lebih mampu menerapkan metode dakwah hasanah dan maw'izhah hasanah di Indonesia, karena di Indonesia masyarakatnya lebih majemuk," jelasnya. (ags)