Warta

Gus Dur Tak Mau Tinggalkan PKB demi Tegakkan Demokrasi

Sabtu, 15 November 2008 | 09:10 WIB

Jakarta, NU Online
Mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengaku tak mau meninggalkan partai yang dibesarkannya selama ini, yakni, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal itu ia lakukan demi menegakkan demokrasi yang mensyaratkan keberadaan partai politik.

Ia mengatakan hal tersebut kepada wartawan di sela-sela acara “Kongkow bareng Gus Dur” di Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (15/11). "Saya ada di PKB walaupun PKB ada macam-macam. Saya tidak bisa kalau tidak ada parpol," katanya.<>

Menurut mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu, partai politik adalah salah satu pilar demokrasi. Menegakkan demokrasi, salah satunya, melalui jalur partai politik. Syarat itu juga telah dinyatakan tegas dalam Undang-Undang.
 
Dalam kesempatan yang sama, Gus Dur juga menyatakan tetap akan maju sebagai calon presiden dalam Pemilihan Umum pada 2009 mendatang meski banyak pihak yang berupaya menjegalnya. "Tapi, enggak apa-apa, saya malahan seneng," tandasnya.

Ia yakin, rakyat masih akan memercayai dirinya untuk memimpin bangsa Indonesia. "Semua pembicaraan saya dengan bawah (masyarakat basis), mereka bilang, saya akan menang,” pungkasnya.

Gus Dur mengungkapkan, saat ini sudah ada 14 orang yang meminta dukungan dirinya untuk menjadi calon presiden, termasuk di antaranya, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI, Prabowo Subiyanto. "Saya katakan kepada mereka, saya akan dukung kalau nanti saya tidak nyalon," ujarnya.

Selain Prabowo, beberapa tokoh yang berniat menjadi calon presiden yang telah bertemu Gus Dur adalah Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Sutrisno Bachir, dan Ketua Majelis Syura DPP Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra. (rif)


Terkait