Warta

Hasyim Muzadi: Jangan Hanya Menggunakan Obat Medis

Sabtu, 6 November 2010 | 01:06 WIB

Madinah, NU Online
Untuk memberikan pelayanan pengobatan dan therapi kepada jamaah haji yang dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) hendaknya tidak hanya menggunakan pengobatan medis saja. Untuk memberikan kenyamanan kepada jamaah haji yang sedang dirawat, pemerintah juga perlu menyediakan tenaga pembimbing spiritual.

Demikian dinyatakan Naib Amirul Haj KH Hasyim Muzadi saat mendampingi Menteri Agama Suryadharma Ali menjenguk para jamaah yang sedang dirawat di BPHI Madinah, Jum'at (5/11). Menurut Hasyim, kondisi psikis jamaah yang lemah sangat membutuhkan pembimbing spiritual dalam upaya penyembuhannya.
>
"Namanya berhaji memang ujian tersendiri bagi para jamaah. Adalah hal biasa jika banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi. Karena itu, selain tenaga medis yang dapat diandalkan, mereka juga membutuhkan pembimbing spiritual yang memadai untuk kelancaran manasik mereka," tutur Kiai hasyim -sapaan akrab KH Hasyim Muzadi.

Dalam kunjungannya ini Kiai Hasyim juga sempat memberikan ijazah doa-doa kepada para jamaah yang sedang dirawat. Kiai Hasyim menuntun Maimunah, jamaah asal Propinsi Jambi, untuk berdoa dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Dengan terbata-bata sang ibu pun mengikuti bimbingan dari mantan ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini.

Sementara itu salah seorang dokter yang bertugas di BPHI Madinah, Noor Faricha sangat setuju dengan pernyataan Kiai Hasyim. Menurut Faricha, memang selama ini para doketer sangat membutuhkan pembimbing spiritual dalam menangani jamaah-jamaah di sini.

"Kasihan juga jamaah bila hanya disuntik dan disuruh minum obat saja. Mestinya mereka juga diajarin berdoa dan diberi siraman ruhani agar lebih cepat sembuh," tutur dokter kelahiran Jepara ini.

Usai menjenguk pasien, Kia Hasyim masih disibukkan oleh para dokter dan perawat yang minta ijazah doa dan berfoto bersama. Sementara Menteri Agama sedang melayani foto bersama, Kiai Hasyim masih harus menuliskan doa-doa di secarik kertas yang disodorkan oleh para perawat dan dokter.(min/Laporan langsung Syaifullah Amin dari Arab Saudi)


Terkait