Jamaah haji asal Indonesia merupakan jamaah haji terbanyak dibanding dengan jamaah haji dari negara mana pun. Karena jumlahnya ini, jamaah haji Indonesia banyak menjadi sorotan dan objek penilaian jamaah haji dari negara-negara lain.
Di antara berbagai penilaian ini, salah satunya datang dari jamaah haji asal Maroko, Abdul Ghoni bin Muhammad. Dalam perbincangannya dengan NU Online, Jum'at (22/10), Abdul Ghani menyatakan, jamaah haji asal Indonesia dan Malaysia merupakan yang terbaik dibandingkan dari jamaah asal negara manapun, terutama sekali dalam hal taaddub (tata krama).
/>
"Tidak seorang pun jamaah yang memiliki adab dan tata krama yang lebih baik dibandingkan jamaah asal Indonesia dan Malaysia. Jamaah asal Indonesia misalnya, selalu meminta ijin atau memberi sinyal sebelum melewati pundak jamaah lain. Selain orang-orang Indonesia hampir-hampir tidak mengenal hal ini," terang lelaki yang mengaku bekerja sebagai pegawai negeri di Departemen Dalam Negeri Maroko.
Lebih lanjut, Abdul Ghani menjelaskan, bila dipandang dari sisi ibadah, jamaah haji asal Indonesia relatif bersikap wajar dan tidak berlebihan. Selain itu jamaah haji asal Indonesia relatif lebih baik pemahaman agamanya dibandingkan jamaah dari negara mana pun.
"Kita tidak melihat orang-orang Indonesia berlaku berlebihan (Ghulluw) di Masjid Nabawi. Kita tidak melihat orang-orang Indonesia yang mengusap-usapkan peci atau saputangan ke tiang-tiang dan tembok makam Rasulullah SAW, kemudian mengusap-usapkannya ke wajah dan tubuhnya sendiri," tutur pria yang berangkat haji bersama Ibu, Isteri dan anak-anaknya ini.
Dalam pandangan Abdul Ghani, setidaknya dari sisi ini, orang-orang Indonesia lebih baik pemahaman agamanya di bandingkan rata-rata orang Asia Tengah seperti Afganistan dan Pakistan yang tampak berlaku sesukanya saja. (min/Laporan langsung Syaifullah Amin dari Arab Saudi)