Warta

Jamaah Perempuan Thailand Ngotot di Hijir Ismail

Rabu, 27 Oktober 2010 | 00:34 WIB

Makkah, NU Online
Ka'bah adalah bangunan yang sangat mulia. Seluruh umat Islam di segenap penjuru dunia bercita-cita untuk menyaksikannya secara langsung. Di bagian-bagian bangunan ini, terdapat benda-benda dan tempat tempat mulia seperti Hajar Asad, Multazam dan Hijir Ismail.

Tempat yang disebut terakhir (Hijir Ismail) merupakan sebuah tempat terbuka berbentuk setengah lingkaran. Dahulu, tempat ini dijadikan oleh Nabi Ibrahim sebagai rumah kecil dari batang-batang pohon untuk Ismail dan Hajar. r />
Seseorang yang tidak sempat sholat di dalam Ka'bah, kemudian sholat di bagian terdekat Hijir Ismail dengan Ka'bah (kira-kira 3 meter), maka sesungguhnya ia telah sholat di dalam Ka'bah. "Sholatlah di dalamnya jika engkau ingin masuk Ka'bah karena ia merupakan bagian dari rumah suci ini." (HR. al-Tirmidzi)

Dengan penggambaran ini, tak aneh jika para jamaah haji segera berebut memasuki Hijir Ismail begitu selesai melakukan thawaf. Ribuan lelaki dan perempuan berhimpit masuk melalui pintu selebar 2 meter. Perempuan dan lelaki sholat dan berdoa dengan berhimpit di tempat seluas 11x8 meter persegi.

Setelah berebut berdesakan pintu masuk yang juga digunakan sebagai pintu keluar pada saat yang bersamaan, tentu bukan berarti keleluasaan telah kita dapatkan. Di Hijir Ismail ini, himpitan antar jamaah lebih berat dibandingkan di Roudhoh. Sekali lagi, terutama sekali karena di sini, tiada lagi pemisahan ruangan antara lelaki dan perempuan. Jangan pernah mengira perempuan akan mengalah di sini.

Selasa dini hari (26/10) kira-kira pukul 03.10 waktu setempat, seorang ibu tampak berusaha menghardik pria berwajah Afanistan yang enggan beranjak dari tempatnya. Dengan menggunakan beberapa bahasa yang tidak dimengerti oleh orang-orang di sekitarnya, si ibu terus berbicara dan memberi komando kepada teman-temannya.

"Qum, qum ya hajj, please stand up, ........ Ya Allah," kata si ibu dengan berbagai bahasa. Tangannya menepuk-nepuk pundak lelaki yang diajaknya bicara. Sebentar kemudian si ibu ini menarik tangan salah satu anggota rombongannya untuk lebih mendekat, merapat dan memulai sholat.

Rupanya bukan hanya kepada lelaki si Ibu ini berani galak. Perempuan-perempuan berbaju hitam yang sedang bersimpuh berdoa di Hijir Ismail saat itu pun tak luput dihardik dan ditarik-tariknya. Si ibu ini benar-benar sibuk mengupayakan agar perempuan-perempan seregunya, yang berbaju seragam dengannya dapat sholat di Hijir Ismail semuanya.

Sangat mungkin si ibu ini adalah salah seorang kepala regu yang sedang memimpin regunya, sekitar sepuluh perempuan yang mengenakan slayer berwarna biru muda mnecolok bertuliskan huruf Pali dan huruf Latin berbahasa Inggris. Sebuah jasa pelayanan travel Haji dan Umroh lengkap dengan alamat dan nomer telephon di Narattiwhat, Thailand Selatan. (min/Laporan langsung Syaifullah Amin dari Arab Saudi)


Terkait