Warta

Kang Said: Ramadhan, Ikhtiyar Mencerdaskan Rakyat Jangan Berhenti

Senin, 8 Agustus 2011 | 13:40 WIB

Jakarta, NU Online
Ramadhan memiliki segudang makna di mata Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj, salah satunya syahrul ijtihad atau bulan untuk memperkuat pendidikan. Dari pemikiran tersebut, Kang Said, sapaan akrab Kiai Said meminta pemerintah terus berupaya meningkatkan kecerdasan rakyatnya.

"Ayat pertama Al Quran yang berbunyi Iqra' diturunkan di bulan Ramadhan, yang artinya bacalah. Bacalah dengan paham, karena kalau membaca tapi tidak paham itu namanya tilawah. Jadi Allah sudah meminta (nabi) Muhammad belajar pertama kali di bulan Ramadhan, dan kita sebagai pengikutnya juga harus meneladani," seru kang Said saat memberikan ceramah Ramadhan dalam buka puasa bersama Presiden SBY, Wakil Presiden Boediono, Panglima TNI dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II di Markas Besar TNI, Cilangkap, Senin, 8 Agustus 2011.
<>
Melalui seruan tersebut Kang Said menyampaikan permintaan, agar pemerintah tak henti-hentinya berupaya mencerdaskan rakyatnya. Permintaan Kang Said tersebut juga sejurus dengan Undang Undang Dasar yang menyebut pendidikan merupakan hak dasar warga negara yang harus dipenuhi oleh Pemerintah. "Jangan sampai bangsa ini menjadi bodoh. Pendidikan adalah hak rakyat, dan Pemerintah memang wajib menyelenggarakan pendidikan sebaik-baiknya," tegasnya.

Untuk bisa menjalankan pendidikan yang baik untuk masyarakat, Kang Said meminta seluruh elemen dalam pemerintahan memanfaatkan berkah bulan Ramadhan, dengan mengedepankan perbuatan yang baik. Latar belakang sebagai politikus diminta dikesampingkan, dengan menghindari perbuatan saling hasut, iri dengki dan sombong.

Dalam hal mencerdaskan rakyat, Indonesia diminta mencontoh keberhasilan Islam melahirkan tokoh-tokoh besar. Diantaranya Jabir bin Hayyan, ahli kimia yang menemukan ilmu perbandingan tetap, Abu Bakar Ar Razi, pelopor dalam bidang klinik kedokteran dan orang yang pertama kali melakukan eksprimen pengobatan kepada hewan sebelum dipraktikkan kepada manusia, Al Haitami, Abdurahman Hawqal, Al Farabi, dan masih banyak lagi tokoh muslim terkemuka lainnya.

"Ramadhan juga merupakan syahrul mujahadah atau bulan untuk meningkatkan kualitas spiritual. Kita ini tidak boleh sombong, karena memiliki diri kita sendiri saja tidak bisa. Hanya Allah yang wujud, yang ada, sedangkan kita ini maujud atau diadakan," pungkas Kang Said.

Penulis: Emha Nabil Haroen


Terkait