Warta

Kelompok Sempalan Tumbuh Akibat Informasi Agama yang Keliru

Kamis, 17 November 2005 | 04:06 WIB

Jakarta, NU Online
Maraknya kelompok sempalan dalam agama Islam di Indonesia akhir-akhir ini diakibatkan oleh informasi ajaran agama yang keliru. Banyak sekali orang awam yang menerima pengajaran agama dari orang-orang yang bukan ahlinya. Banyak diantara mereka yang malah merasa dirinya paling benar karena faham keagamaan yang sempit.

Pendapat tersebut diungkapkan oleh Pengasuh Ponpes Assidiqiyah KH Nur Iskandar SQ menanggapi seringnya muncul pemberitaan dilarangnya kelompok tertentu yang dianggap sesat seperti sholat dengan bahasa Indonesia, nabi baru, sampai beribadah dengan telanjang bulat.

<>

Dikatakannya bahwa penyimpangan-penyimpangan ajaran agama tersebut sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga di Mekkah. ”Namun saat ini sudah didorong dan di backup oleh kelompok kepentingan politik tertentu,” tandasnya.

Bahkan saat ini pertumbuhan kelompok radikal tersebut semakin mengkhawatirkan. Mereka menganggap Islamnyalah yang paling benar dan menggunakan cara-cara kekerasan untuk mengembangkan ajarannya. Sampai-sampai mereka menganggap bom bunuh diri sebagai jihad

Untuk mengatasi masalah tersebut alumni Ponpes Lirboyo tersebut meminta MUI dan Depag untuk lebih proaktif dalam mengembangkan ajaran Islam yang benar. ”Depag jangan hanya ngurusi zakat dan Haji saja,” imbuhnya.

Assidiqiyah saat ini juga telah berusaha untuk mengembangkan ajaran ahlusunnah wal jamaah di daeah transmigrasi bekerjasama dengan Depnakertrans. Pesantren yang ada dibawah naungan NU menrutnya telah terbukti sejak zaman dahulu telah mengajarkan Islam yang rahmatan lil alamiin dan toleran. Mereka juga tidak memanfaatkan ajaran agama untuk kepentingan sesaat saja.(mkf)


Terkait