Warta

Ketemu Tony Blair, PBNU Minta Barat Perhatikan Islam Moderat

Jumat, 31 Maret 2006 | 13:32 WIB

Jakarta, NU Online
Meskipun tidak sempat bertemu dengan PM Inggris Tony Bair bersama-sama dengan para tokoh umat Islam di istana negara, ketua PBNU KH Hasyim Muzadi dapat melakukan dialog dengan Tony blair di kediaman duta besar Inggris untuk Indonesia pada Jum’at Malam.

Kepada NU Online, Hasyim menjelaskan bahwa PBNU meminta agar Barat meningkatkan kerjasama dengan Islam moderat karena jika tidak, Islam garis keras akan memimpin kembali.

<>

”Kemenangan kelompok garis keras sudah terbukti dimana-mana. Di Afganistan, di Amerika Latin. Juga di Palestina, karena selama 40 tahun, Yasser Arafah dengan gaya moderatnya tak menghasilkan apa-apa,” tandasnya.

Selain itu pengasuh Ponpes Mahasiswa Al Hikam Malang tersebut juga menanyakan kenapa Inggris tidak keluar dari Irak dan kenapa mendukung kartun yang menghina Nabi Muhammad serta kepana banyak masjid di UK yang ditutup.

Blair beralasan bahwa pemerintah Inggris tidak bisa mengambil keputusan sendiri tentang masalah Irak. Semantara tentang kasus kartun yang melecehkan Nabi Muhammad, ini dianggap sebagai bagian dari kebebasan berekspresi.

”Lalu saya bilang yang melawan tersebut juga menunjukkan ekspresinya. Kan bebas juga orang melawan, mosok kebebasan cuman menuruti, bisa juga kebebasan melawan. kalau begitu biarkan saja, antara kebebasan berekpresi dan melawan,” imbuhnya.

Hasyim juga meminta agar tidak mengaitkan terorisme dengan agama karena ini merupakan akibat dari hegemoni politik dan ekonomi. (mkf)

 


Terkait