Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya atas bencana Tsunami di Mentawai, Sumatera Barat dan meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta.
"Kami menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam atas terjadinya bencana tsunami di Mentawai dan meletusnya Gunung Merapi," ujar Kang Said melalui sambungan telepon kepada NU Online, Rabu (27/10).<>
Kang Said juga meminta kepada warga NU untuk memanjatkan doa dan shalat gaib bagi para korban yang meninggal akibat bencana Tsunami Mentawai dan meletusnya Gunung Merapi. “Mari kita jalankan shalat gaib untuk sesama muslim yang menjadi korban bencana Tsunami Mentawai dan letusan Merapi,” tegasnya.
Kang Said juga sudah menginstruksikan KH Masyhuri Malik, Ketua LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama) untuk menyampaikan bantuan kepada korban bencana alam Merapi. "Sekarang LAZISNU sudah berangkat ke Merapi untuk menyampaikan bantuan dari PBNU," tambahnya.
Hingga saat ini sudah ditemukan 13 korban tewas dan ratusan orang luka-luka akibat awan panas Gunung Merapi di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sesaat sebelumnya, gempa dengan skala 7,2 Skala Richter juga melanda Mentawai, Sumatera Barat. Sampai saat ini, jumlah korban diperkirakan mencapai 113 orang, sedangkan korban hilang dilaporkan mencapai ratusan jiwa.
Kang Said menambahkan bahwa peristiwa bencana yang terjadi akhir-akhir ini adalah kehendak Allah dan mestinya bisa menjadi bahan instrospeksi diri kita. “Kita sudah banyak sekali melanggar aturan-aturan Allah, marilah kita bermuhasabah (introspeksi diri) dan memohon ampunan atas kesalahan-kesalahan kiat,” pungkasnya. (bil/ti)