Warta

Kyai Jateng-DIY Kutuk Terorisme

Ahad, 27 November 2005 | 14:04 WIB

Magelang, NU Online
Para kyai dan mubalig yang tergabung dalam Yayasan Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kedu (P4SK) Jateng-DIY mengutuk tindakan terorisme termasuk dengan cara jihad bunuh diri.

"P4SK mengutuk terorisme," kata Wakil Ketua Yayasan P4SK KH Abdul Rozak di sela-sela halal bihalal keluarga P4SK yang dihadiri tiga ribu kyai dan mubalig se-Jateng dan DIY di Ponpes Al Asnawi Salam Kanci Bandongan Kabupaten Magelang, Sabtu malam.

<>

Menurut P4SK, katanya, mereka yang mempunyai pendapat menyangkut jihad bunuh diri sebagai keliru karena Islam tidak mengajarkan dan melarang bunuh diri. Islam itu, kata Rozak yang juga pengasuh Ponpes Nurul Falah Tegal Randu Srumbung Kabupaten Magelang, rahmat bagi semua umat manusia.

Para pelaku tindak terorisme dengan jalan jihad bunuh diri, katanya, bukan santri ponpes salafiyah yang kini jumlahnya 181 pondok dengan santri sedikitnya 36.200 orang meliputi Jawa Tengah dan DIY.

"Bukan santri salaf, kalau santri salaf yang tergabung dalam P4SK ajarannya yaitu ilmu yang baik adalah ilmu yang menenteramkan masyarakat, itu pedoman bagi dia," katanya didampingi Sekretaris P4SK Yogyakarta KH Chudlori Abdul Aziz yang juga pengasuh Ponpes Al Anwar Bantul.

Para santri ponpes salaf, umumnya anak-anak di bawah usia SMA atau secara pendidikan mereka setingkat SLTP sehingga tidak mungkin menjadi teroris.

Ia mengatakan, kalangan ponpes salaf tidak mengerti asal pengaruh mereka yang melakukan tindakan jihad bunuh diri karena berdasarkan ajaran Islam tindakan terorisme sebagai hal yang tidak betul.

Pihaknya siap memberikan bantuan kepada aparat keamanan jika ada dugaan anggota jaringan terorisme yang masuk ke ponpes P4SK. "Kalau di pesantren P4SK Insyaallah tidak akan ada rasia karena pesantren ini betul-betul mengedepankan ’kemaslahatan’ umat. Kalau ada aparat datang ke Ponpes akan kita bantu, kita terima, kita tidak akan menolak," katanya.

Tindakan teror, katanya, hanya menimbulkan keonaran dan menyengsarakan masyarakat sehingga harus dikutuk. Jika ponpes P4SK kedatangan santri mencurigakan atau mirip dengan gambar anggota teroris yang selama ini disebarkan aparat, katanya, pihaknya akan melaporkan kepada aparat secepatnya tanpa pamrih hadiah satu miliar rupiah.

Sementara itu Aziz juga mengatakan, pihaknya siap membantu melaporkan kepada pihak berwajib jika menjumpai orang-orang yang dicurigai sebagai anggota jaringan terorisme apalagi yang masuk ke ponpes salafiyah P4SK.

Hingga saat ini pihaknya sudah mulai melakukan pendataan ponpes beserta santri dan pengasuhnya yang tergabung dalam P4SK serta secara periodik melakukan pertemuan rutin.

Halal bihalal keluarga besar P4SK yang berlangsung hingga Sabtu tengah malam itu antara lain dihadiri Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto, Bupati Magelang Singgih Sanyoto, Bupati Banjarnegara M. Jasri dan Pengasuh Ponpes Al-Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Djazuli.(ant/mkf)


Terkait