Muhaimin Harap Pertemuannya dengan Hasyim Merupakan Dukungan PBNU
Jumat, 20 Juni 2008 | 02:43 WIB
Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bersama sejumlah petinggi partai kubunya bertemu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (19/6) malam.
Muhaimin berharap, pertemuannya itu merupakan bentuk dukungan dan pengakuan PBNU atas keabsahan PKB yang dipimpinnya. “Amin. Mudah-mudahan (pertemuan) ini benar-benar merupakan dukungan,” ujarnya menjawab pertanyaan wartawan yang hadir pada kesempatan itu.<>
Ia pun berjanji akan merekrut sebanyak 70 persen kader NU untuk dijadikan calon legislatif (caleg) dari PKB dalam Pemilihan Umum pada 2009 mendatang. “30 persen lainnya adalah (kalangan) profesional. Sekarang pendaftaran caleg dari PKB sudah berjalan,” tandasnya.
Seluruh pendaftar, lanjut Muhaimin, nantinya akan melewati serangkaian seleksi. Di antaranya, seleksi psikologis, seleksi kapasitas intelektual dan seleksi perilaku. Usai melewati seleksi, para pendaftar yang lolos akan diklasifikasikan menurut kemampuan dan keahlian masing-masing.
“Jadi, ada semacam klasifikasi. Misal, ada caleg yang ahli dalam retorika, ada caleg yang memiliki kemampuan legislasi, dan lain-lain. Semua akan diklasifikasikan menurut kemampuannya masing-masing. Dengan begini, akan muncul caleg-caleg yang berkualitas,” terang Muhaimin.
Tak hanya itu. Muhaimin pun berjanji akan melupakan seluruh konflik internal yang terjadi selama ini. Karena itu, ia tetap akan merekrut kader-kader yang selama ini berseberangan dengannya dalam konflik.
“Kita akan melupakan semua konflik. Semua sama. Cak Ali (panggilan akrab Ali Masykur Musa, Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB kubu KH Abdurrahman Wahid) juga sama. Masalahnya, selama ini ada ‘penyakitnya’ saja,” jelas Muhaimin.
Dalam kesempatan itu, Muhaimin didampingi sejumlah petinggi DPP PKB kubunya, di antaranya, Lukman Edy (Sekretaris Jenderal/Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal), Erman Suparno (Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu/Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi), Ida Fauziyah (Ketua) dan Nursjahbani Katjasungkana (Ketua). (rif)