Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, akan membenahi pengelolaan zakat mal (zakat harta). Sebab, zakat ini juga sangat potensial untuk meningkatkan perekonomian kalangan nahdliyin (sebutan untuk warga NU).
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua PCNU Pati, dr Khozin Hasan, kepada Kontributor NU Online, Munawir Aziz, di Pati, Sabtu (28/09) lalu.<>
Menurut Khozin, sudah sejak lama, zakat harta warga nahdliyyin tidak terkelola dengan baik. Berbeda dengan zakat fitrah yang biasanya sudah didistribusikan pengelola madrasah dan takmir masjid.
“Sedangkan, zakat maal belum terkelola dengan baik. Kalau dikelola dengan baik, dana zakat mal yang terkumpul dapat disalurkan dan dikelola untuk bidang yang lebih memberi kemanfaatan kepada umat,” jelasnya.
Khozin yang juga dokter spesialis ortopedi itu menambahkan, pihaknya sadar bahwa niat baik berzakat jangan sampai menjadi musibah bagi rakyat miskin, seperti yang terjadi di Pasuruan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Dana zakat mal yang terkumpul akan dikelola untuk menumbuhkan semangat wirausaha bagi warga miskin. Misal, dengan memberikan bantuan ternak dan pengembangan ekonomi berbasis rakyat.
”Ke depan, kami akan membentuk lembaga pengelola zakat yang profesional, agar strategi pengembangannya lebih optimal,” tandas Khozin.
Hal senada dikatakan Sekretaris Pengurus Cabang Lembaga Perekonomian NU Pati, Ircham Shodiq. Menurutnya, sudah saatnya zakat warga NU dikelola secara profesional.
”Sebenarnya dana zakat maal, infaq dan sodaqoh dari warga nahdliyyin sangat banyak, namun belum terkelola dengan baik. Tenaga profesional memang harus diterjunkan untuk membenahi pengelolaan zakat dan bidang perekonomian warga NU,” ujar Ircham. (rif)