Kepolisian Pakistan kemarin melanjutkan perburuan di sebuah yayasan yang diduga terkait dengan kelompok yang dituding India sebagai perencana pembantaian Mumbai. Polisi menangkap belasan anggota yayasan itu.
Kamis malam lalu, kepolisian menutup yayasan Jamaat-ud-Dawa, yang diduga berhubungan dengan kelompok Lashkar-e-Thaiba, menahan pemimpinnya dalam tahanan rumah, dan membekukan aset mereka sehari setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan yayasan itu merupakan bagian dari kelompok teroris.<>
Kepolisian di wilayah Kashmir Pakistan, tempat Jamaat-ud-Dawa aktif, mengatakan pemimpin lokal yayasan itu kini tengah ditahan dalam tahanan rumah dan empat pekerja lainnya telah ditahan. "Kami telah menangkap empat anggota Jamaat-ud-Dawa dan menahan pemimpin mereka dalam tahanan rumah," kata Chaudhry Imtiaz, wakil komisioner kepolisian setempat.
Juru bicara yayasan itu di Provinsi North-West Frontier mengatakan otoritas setempat telah menahan 150 orang yang berhubungan dengan organisasi itu dan menutup 42 kantor dalam dua hari terakhir.
Jamaat-ud-Dawa adalah salah satu yayasan terbesar di Pakistan dan terkenal di wilayah Kashmir Pakistan untuk tugas kemanusiaan mereka setelah gempa bumi besar di wilayah itu pada 2005. Akibat penutupan yayasan itu, ratusan warga Kashmir kemarin melakukan demonstrasi di depan kantor PBB di Muzaffarabad, menolak penutupan yayasan tersebut.
Pemimpin Jamaat ud-Dawa di Kashmir, Maulana Abdul Aziz Alvi, saat dihubungi AFP per telepon, mengutuk aksi itu. "Kami menyesalkannya, kami mengutuknya karena pemerintah melakukannya atas tekanan Amerika," ujar Alvi. "Tugas kami, Insya Allah, akan berlanjut dan tak akan terpengaruh dengan taktik ini." (afp/ktp)