Warta

PBNU Apresiasi Penangkapan Nazaruddin

Selasa, 9 Agustus 2011 | 12:20 WIB

Jakarta, NU Online
Indonesia tengah dihinggapi euforia seiring keberhasilan aparat keamanan menangkap seseorang mirip tersangka korupsi wisma atlet, Muhammad Nazaruddin di kota pelabuhan Kartagena, Kolombia. Ketua PBNU KH. Said Aqil Siroj turut bangga atas keberhasilan tersebut, namun juga mengingatkan masih ada tugas lebih besar setelah penangkapan tersebut.

"Penangkapan itu keberhasilan luar biasa, patut disyukuri. Tapi jangan kita larut dalam kegembiraan, masih ada tugas besar di belakangnya," ungkap Kang Said, sapaan akrab KH. Said Aqil Siroj di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Agustus 2011.
<>
Proses hukum secara adil terhadap Nazar dianggap oleh Kang Said sebagai tugas besar yang harus dilakukan. Ini karena Indonesia dianggap memiliki pengalaman pahit dalam setiap peradilan dengan terdakwa masyarakat golongan berduit, salah satunya Gayus Halomoan Tambunan, yang mendapatkan vonis ringan atas kesalahannya.

"Mari kita awasi, bagaimana kasus Nazaruddin setelah ini. Apakah aparat bisa mengungkapnya atau justru kasus ini akan menguap begitu saja," tegas Kang Said.

Kang Said juga meminta keberhasilan penangkapan Nazaruddin menjadi pintu pembuka untuk pengungkapan kasus korupsi lainnya secara sungguh-sungguh. Apabila hal ini bisa dilakukan Pemerintah dengan baik, kepercayaan masyarakat kemungkinan akan bisa kembali tumbuh.

"NU berkepentingan mendorong pengungkapan kasus-kasus korupsi, karena puluhan juta warga NU adalah rakyat Indonesia yang dirugikan kasus-kasus korupsi. Seperti BLBI dan lain-lainnya," tegasnya.

PBNU siap memberikan dukungan penuh untuk setiap pengungkapan kasus korupsi, mengingat 70 juta Nahdliyin juga akan merasakan dampak pahit apabila kejahatan tersebut tetap merajalela di tanah air.

"Penangkapan Nazaruddin tidak akan berarti apa-apa jika tidak diikuti dengan keseriusan membongkar gerbong korupsi di belakangnya. Mari kita lihat, kita awasi dan kita dukung bersama-sama," pungkasnya.

Penulis: Emha Nabil Haroen


Terkait