Pemerintah akan segera menutup seluruh jaringan internet untuk mengakses situs porno pada April mendatang. Proses penutupannya diharapkan tuntas pada Mei.
Hal tersebut dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Prof Ir Mohammad Nuh DEA, usai menjadi khotib salat Jumat dan meresmikan laboratorium Teknologi Informasi di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Surabaya, Jumat (21/3).<>
Menurut mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, itu, sosialisasi pemanfaatan internet melalui fasilitas khusus akan menimbulkan dampak negatif, yakni penggunaan internet untuk mengakses situs-situs yang tidak baik atau porno.
"Untuk mengantisipasi dampak negatif itu, kami akan memblokir situs-situs porno dalam tiga level, yakni masyarakat, software (piranti lunak), dan jaringan provider (bekerja sama dengan Internet Service Provider atau ISP)," katanya.
Karena itu, katanya, ketiga level diharapkan akan dapat dituntaskan pada April-Mei. "Di level masyarakat, kami berharap kesadaran masyarakat untuk memblokir sendiri dengan tidak membuka situs-situs negatif," katanya.
Di tingkat software, katanya, Depkominfo akan menjalin kerjasama dengan instansi (departemen) dan sekolah untuk mengunduh (download) software dengan program blokir situs porno pada website Depkominfo RI.
"Kalau mereka mengunduh, maka mereka dapat memasang pada admin komputer di setiap instansi pemerintah dan sekolah untuk memblokir, sehingga dampak negatif dari internet di instansi dan sekolah dapat diminimalisir," katanya.
Langkah blokir paling akhir, katanya, Depkominfo akan bekerjasama dengan provider (ISP) untuk memblokir situs yang merusak bangsa. "Semua tingkatan itu, kami harapkan akan dapat dilaksanakan pada April-Mei mendatang," katanya.
Ia juga menyatakan, pihaknya telah mengantisipasi adanya pembobolan yang dilakukan peretas (hacker).
"Bersamaan pemblokiran situs porno itu, kami akan memasukkan isi (content) yang berkaitan dengan bisnis atau industri, seperti bagaimana memantau stabilitas harga padi atau ikan. Kami juga berharap tempat ibadah seperti MAS juga membuat software tentang evaluasi ahlak yang diajarkan Alquran," katanya. (ant/sbh)