Semarang, NU Online
Sukses mengumpulkan para ‘kiai kampung’ di Jakarta beberapa waktu lalu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar kegiatan serupa. Kali ini Kota Semarang, Jawa Tengah, yang bakal jadi tempat dihelatnya kegiatan merangkul kiai-kiai masjid dan langgar di desa-desa yang dinilai lebih dekat dengan masyarakat itu.
Seperti kegiatan sebelumnya, pertemuan ribuan kiai kampung tersebut akan diselenggarakan dengan format acara Ngaji Bareng Gus Dur (Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB KH Abdurrahman Wahid). Pelaksananya adalah Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Tengah.
&l<>t;font face="Verdana">Kegiatan mengumpulkan kiai kampung itu memang telah menjadi salah satu agenda konsolidasi PKB setelah lepas dari konflik intern. Dan untuk wilayah Jateng, kegiatan Ngaji Bareng Gus Dur ini akan digelar di 8 kota mulai 14 April hingga 15 Mei mendatang.
“Forum ini untuk mengelola kiai kampung dalam kerangka perspektif pembangunan dan kemaslahatan umat,” tutur Sekretaris Umum Dewan Syura DPP PKB H Muhyidin Arubusman dalam acara Workshop Manajemen Kiai Kampung di Hotel Metro Semarang, Selasa (10/4) kemarin.
Menurutnya, selama ini kiai-kiai kampung yang mengelola masjid atau langgar merupakan sosok yang mempunyai peran penting dalam masyarakat. Tak jarang para kiai kampung tersebut menjadi tempat bertanya berbagai masalah mulai dari sosial kemasyarakatan hingga kebijakan publik.
“Pertemuan ini dilakukan untuk mengkomunikasikan banyak hal dengan para kiai kampung,” tambah Sekretaris DPW PKB Jateng, Fuad Hidayat.
Fuad mengungkapkan, dalam setiap kegiatan rencananya akan dihadiri oleh sekitar 3000 kyai kampung yang terdiri dari pemimpin pesantren kecil, mushola, dan masjid. Sebab mereka merupakan penyambung aspirasi masyarakat dan penerus ajaran-ajaran mulia dari para ulama yang lebih luas. “Mereka merupakan akses tercepat masyarakat untuk mendapatkan informasi,” tegasnya.
Saat disinggung apakah kegiatan tersebut sebagai bentuk kekhawatiran karena para kiai sepuh sudah pada pindah ke Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Fuad membantah. Menurutnya, kyai yang pindah ke PKNU jumlahnya relatif kecil. Sebab sebagian kiai sepuh sampai saat ini masih berada di PKB.
“Tidak benar itu. Kiai sepuh masih berada di PKB. Di sini masih ada Mbah Munif (KH. Munif Zuhri, Mranggen), KH Mahfudz Ridwan, Habib Ali al Habsyi, KH. Tamam Soimuri dan masih banyak kyai sepuh lainnya. Jadi tidak benar kalau PKB ditinggalkan kiai sepuh,” tegasnya.
Pertemuan kiai kampung rencananya akan digelar di delapan kota, masing-masing Demak (14 April), Pemalang , Pekalongan (17 April), Kabupaten Semarang (22 April), Blora (1 Mei), Purworejo (10 Mei), Cilacap dan Banyumas (15 Mei). Selain menghadirkan Gus Dur, kegiatan juga akan diisi dengan orasi politik Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar. (gpa/man)