Separo Anggota FKB Temui Gus Dur, Bahas Nasib Korban Lapindo
Senin, 25 Februari 2008 | 13:00 WIB
Tak biasanya. Sebanyak 26 atau separo anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI menemui Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Senin (25/2).
Pertemuan yang digelar di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta, itu, mereka bersama Gus Dur membahas nasib korban semburan lumpur panas Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur.<>
Rombongan anggota parlemen yang dipimpin Ketua FKB Effendi Choirie tersebut mendesak pemerintah agar segera menyelamatkan dan mengevakuasi korban Lapindo ke tempat yang lebih aman. Pasalnya, semburan lumpur panas itu semakin tak tertangani lagi.
“Pesan Gus Dur: FKB harus membela rakyat, sampai kapan pun. Semburan lumpur itu sudah tidak tertangani. Maka, rakyat harus segera dievakuasi, para korban harus segera diselamatkan,” ujar Effendi mengutip pernyataan Gus Dur kepada wartawan usai pertemuan itu.
Menurut Effendi, FKB tetap pada sikap awal bahwa PT Lapindo Brantas harus bertanggung jawab sepenuhnya atas nasib para korban. Nasib warga korban Lapindo yang berada di luar peta terdampak pun, katanya, tetap menjadi tanggung jawab PT Lapindo Brantas.
“Pemerintah juga harus proaktif. Misal, pembangunan infrastrukur yang rusak, itu tanggung jawab pemerintah. Siapa yang mengevakuasi warga, ya, pemerintah. Namun, semuanya, akhirnya menjadi tanggung jawab Lapindo,” terang Effendi.
Selain Effendi, ke-26 anggota FKB itu, antara lain, Annisah Mahfud (Sekretaris), Khaerus Saleh Rasyid, Ana Muawanah, Bisri Romli, Dahlan Chudlori, Arifin Djunaedi, Subki Risya, Mufid Rahmad, Saidah Sa'wan, dan Ali Mubarok.
Tampak pula, Mufid Busyairi, Bahruddin Nashori, Hanif Ismail, Muhammad Zubair, Nursjahbani Katjasungkana, Imam Anshori Saleh, Soeharno, Saifullah Maksum, Ida Fauziyah, Toni Wardoyo, Masduki Baidlowi, A. Hilmy Faisal Zaini, Mahfud MD, Abdullah Azwar Anas dan Maria Ulfa Anshor. (rif)