Cerpen FIKSIMINI #NUBERKORBAN

Pesta Idul Adha

Sabtu, 19 Oktober 2013 | 06:30 WIB

Momen Idul Adha selalu kutunggu. Selepas shalat Idul Adha, aku, ayah dan ibu bergegas bagi tugas antre di lokasi-lokasi penyembelihan hewan kurban dengan sejuta harapan. Maklum dengan keadaan keluarga kami yang jauh dari kata cukup, Idul Adha adalah momentum pesta. Pesta daging, tentunya. 
<>
Saat itu, kami bisa makan besar, lebih dari makanan harian biasa yang terkadang hanya berlaukkan garam. 

Kebetulan, kami sudah mendapat kupon jatah daging kurban. Ayahku bertugas menukarkan kupon ke Musala Arrahmah di pojok kampung, ibuku antre di Rumah Kiai Warno, kiai kampung yang kabarnya mendapat tiga sapi dan satu kambing siap sembelih. Sementara, aku beranjak ke masjid dengan tugas yang sama. 

Usai antre dan kembali ke rumah, hasil pembagian daging kurban yang kami dapat kami kumpulkan jadi satu dalam satu baskom besar. “Alhamdulilah, ini bisa jadi santapan kita selama berhari-hari,” ujar ibuku bersyukur. 

Kemudian, dengan senyum ibuku membawanya untuk dicuci, meletakkannya di meja dapur, kemudian meninggalkannya sejenak untuk belanja. Sekembalinya dari warung, daging itu pun tak ada, entah di mana. Ibuku pun bertanya kepada aku dan ayahku, yang kompak menjawab tak tahu. Setelah kami cari, ternyata daging-daging itu telah beralih ke perut tiga kucing yang terlihat tengah menyantap daging dengan lahapnya. 

Akhirnya, kucing-kucing itu pun berpesta. (Nilna Aulia)

 

Pesta Idul Adha adalah naskah yang dikirim pada lomba Cipta Kata dan Foto NU Online kategori Fiksimini, dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha. Naskah ini termasuk salah satu nominasi juara. NU Online akan memuat naskah-naskah nominasi lainnya.