Daerah

Aneka Lomba Meriahkan Konfercab IPNU-IPPNU Sumedang

Selasa, 3 Maret 2020 | 00:30 WIB

Aneka Lomba Meriahkan Konfercab IPNU-IPPNU Sumedang

Penampilan peserta dalam rangka memeriahkan Konfercab IPNU-IPPNU Sumedang. (Foto: NU Online/Ayi Abdul Kohar)

Sumedang, NU Online
Pelajar yang terhimpun dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) maupun Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) pasti memiliki kemampuan dan bakat beragam. Sejumlah potensi tersebut hendaknya terus digali dengan berbagai kegiatan dan kompetisi.
 
Kesadaran tersebut yang dapat dilihat dari sejumlah perlombaan yang digelar Senin (2/3) dalam rangka Konferensi Cabang (Konfercab) IPNU dan IPPNU Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
 
Dalam rangka menyemarakkan atau memeriahkan kegiatan Konfercab, panitia menyelenggarakan perlombaan yaitu hadrah, stand up comedy, dan paduan suara. 
 
“Perlombaan ini diselenggarakan selain untuk menyemarakkan atau memeriahkan kegiatan konfercab, juga sebagai penarik untuk mengumpulkan massa serta menggali bakat para kader,” kata salah seorang panitia, Chacha Azhar Kuswara. 
 
Di setiap konfercab, lanjut Chacha, lomba hadrah dan paduan suara adalah sesuatu yang lumrah dilaksanakan. Karenanya, panitia menginginkan satu perlombaan lagi yang bisa meningkatkan kemampuan berbicara para kader IPNU-IPPNU. 
 
“Akhirnya terpilihlah lomba stand up comedy untuk menemani lomba hadrah dan panduan suara tersebut,” jelasnya. 
 
Dalam pandangannya, aneka perlombaan akan menjadi media untuk merajut silahturahim dan konsolidasi antarpelajar dan santri dari seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU se-Kabupaten Sumedang. Kebersamaan menjadi penting demi memastikan terjalinnya komuniklasi dan konsolidasi kendati lewat ajang aneka lomba.
 
“Di samping itu, perlombaan adalah sebagai media pembelajaran juga berfungsi sebagai sarana adu prestasi di kalangan pelajar NU,” ujar Chacha. 
 
Menurutnya, lomba merupakan panggung bagi para pecinta kesenian islami untuk mengekspresikan kemampuan. Khusus lomba hadrah dan shalawat, mengirim pesan tentang budaya Islam di Indonesia yang santun, toleran, dan tentunya cinta damai. Dan hal tersebut juga sebagai wahana mengingat kembali model islamisasi yang diajarkan para wali ke Nusantara yang dilakukan dengan cara damai.
 
Tak hanya itu, lomba hadrah dan shalawat juga mengenalkan berbagai bacaan. 
 
“Varian-varian lagu dalam bershalawat ditampilkan oleh peserta lomba di sini, sehingga hal tersebut bisa memperkaya pengetahuan para pelajar dan santri,” pungkasnya.
 
 
Kontributor: Ayi Abdul Kohar
Editor: Ibnu Nawawi