Nasional

Syukuran Harlah Ke-65, IPPNU Baca Shalawat Nariyah 65 Ribu

Senin, 2 Maret 2020 | 14:50 WIB

Syukuran Harlah Ke-65, IPPNU Baca Shalawat Nariyah 65 Ribu

Logo IPPNU. (NU Online)

Jakarta, NU Online
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) genap berusia 65 tahun pada hari ini, Senin (2/3). Dalam rangka mensyukuri harlah Ke-65 ini, Pimpinan Pusat IPPNU menginstruksikan kepada seluruh kadernya untuk membaca 65 ribu Shalawat Nariyah melalui surat bernomor 006/PP/S.Ins.PP/7455/XIX/II/2020.

Ketua Panitia Nur Indah Jazilah menyampaikan bahwa Shalawat Nariyah dikenal sebagai pelepas kesusahan.
 
"Diharapkan sebagai organisasi, IPPNU tidak menghadapi halangan atau kesusahan yg berarti," katanya di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (2/3).

Selain itu, PP IPPNU mengawali peringatan tasyakkur tahun ini dengan beristighasah bersama ratusan santri dengan khidmat. Istighasah ini dipimpin langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hamid KH Lukman Hakim Hamid usai berjamaah shalat Isya.

Indah menyampaikan bahwa pesantren dipilih karena basis kader IPPNU berada di lembaga pendidikan tertua di Indonesia ini.
 
"Pesantren dipilih karena kepengurusan saat ini, salah satu fokusnya adalah memperkuat basis organisasi di level pesantren dengan mendirikan komisariat tingkat pesantren," katanya.

Pada peringatan Harlah kali ini, PP IPPNU juga akan meluncurkan Juklak Komisariat. Hal ini merupakan acuan dalam mendirikan dan melestarikan komisariat-komisariat tingkat pesantren.

Selain beristighotsah, kegiatan tasyakkur ini juga akan diisi dengan bershalawat bersama dengan Pelantun Shalawat Haddad Alwi.

Peringatan Harlah tahun ini, IPPNU mengangkat Peran Pelajar Putri Mengawal Generasi Masa Kini guna melahirkan kader pelajar yang mampu bersaing di tengah globalisasi.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zainal Arifin Junaidi, Sekretaris LP Ma'arif PBNU Hariyanto Oghie, dan Ketua Majelis Alumni IPPNU Margareth Aliyatul Maimunah.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad