Daerah

Ansor Banjar Kecam Propaganda Khilafah

Ahad, 24 April 2016 | 07:10 WIB

Banjar,  NU Online
Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Banjar, Ma'mun Syarif, mengecam keras bahaya laten propaganda khilafah yang dikumandangkan oleh salah satu organisasi Islam. Menurutnya, hal tersebut sangat bertentangan dengan Pancasila serta UUD 1945.

"Sungguh ironis mereka dibiarkan berkembang biak di negara yang multikultural ini. Padahal, sudah jelas ideologi yang menganut sistem Khilafah tidak menerima Pancasila sebagai ideologi negara. Kami akan bertindak tegas gerakan mereka," tandasnya kepada NU Online usai tahlil dan potong tumpeng dalam peringatan hari lahir (Harlah) GP Ansor bersama ratusan kader Ansor dan Banser di Sekretariat GP Ansor kecamatan Langensari, Kota Banjar, Sabtu (23/04/2016).

Ma'mun menyebutkan pernyataan tersebut bukan tanpa alasan, tetapi berdasarkan instruksi Pengurus Pusat GP Ansor untuk memerangi paham yang terindikasi merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui berbagai propaganda yang mereka lakukan.

"Selain kami tetap memperkuat kader, juga pencabutan spanduk maupun bentuk propaganda lainnya yang dilakukan oleh mereka dengan tetap melakukan koordinasi dengan pihak keamanan. Apapun konsekuensinya kami sudah mempersiapkan, yang terpenting NKRI harga mati, bukan khilafah," pungkasnya.

Ditempat yang sama, Ihsan Hanafi, Ketua GP Ansor Kecamatan Langensari, Kota Banjar, menyatakan hal senada. Menurutnya, yang diberantas bukanlah orangnya, akan tetapi paham yang mengarah perongrongan NKRI melalui propaganda sistem khilafah.

"Antar sesama manusia kita tetap harus menghormati sebagai makhluk ciptaan Alloh SWT. Akan tetapi kami punya sikap kepada organisasi manapun yang upaya berupaya merusak keutuhan NKRI. Mereka sudah jelas menolak Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia. Saya harap pemerintah pun jangan tinggal diam, kami prihatin sampai saat ini masih dibiarkan mereka berkembang," tegasnya.

Ihsan menambahkan, adanya terorisme yang ada di Indonesia tidak lepas dari paham yang mengatasnamakan khilafah. Parahnya, ISIS yang meresahkan dunia pun menggunakan semboyan khilafah.

"Jangan sampai paham radikal tersebut tumbuh subur. Jika tetap dibiarkan, saya yakin Negara Indonesia akan hancur seperti Suriah dan Irak," pungkasnya. (Muhafid/Mukafi Niam)