Pidie Jaya, NU Online
Warga NU saat ini hendaknya menyiapkan diri menjaga garda terdepan dalam mencegah pemahaman radikal. Kemudahan akses informasi dan pergaulan dalam keseharian sebagai tantantangan yang harus dijawab dengan memperkukuh pemahaman dan komitmen kebangsaan.
“Kita selaku Nahdliyin terlebih seorang Banser harus ikut serta dalam menangkal virus-virus radikalisme, yang mana pada masa ini sudah tak terelakkan penyebarannya di kalangan masyarakat khususnya kalangan awam yang mudah terbawa arus dan mudah tergiring hoaks," kata Tgk Zaharullah, Ahad (16/2).
Panitia Pelaksana Diklat Terpadu Dasar (DTD) Angkatan I Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pidie Jaya, Aceh ini menambahkan melalui kegiatan diharapkan peserta dapat mengikuti kegiatan dan membangkitkan ghirah NU serta menjadi kader.
Sementara itu, Tgk Ikhwani Daudsyah selaku Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pidie Jaya sangat bangga atas kerja sama semua pihak atas terselenggaranya DTD.
“Kita ini sudah terlahir sebagai NU, maka patut bangga dengan NU yang kita miliki dan sampai nanti pun adalah NU yang perlu menjaga marwah dan kepada peserta DTD untuk bersungguh dalam mengikuti Diklat,” katanya.
Sementara Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Aceh, Azwar A Gani mngatakan akan memperketat proses pengkaderan di setiap cabang dan jenjang pengkaderan. Kebijakan tersebut diterapkan untuk mencapai tujuan organisasi.
“Kita akan perketat proses pengkaderan dan memperkecil gerak kader karbitan di organisasi. GP Ansor hari ini membutuhkan kader yang militan untuk membela negara dan kepentingan Aswaja,” terangnya.
Baginya, gerakan Ansor sebagai garakan bermanhaj Aswaja, Maka harus dilihat secara objektif bukan dengan isu yang dihembuskan media-media selama ini.
Ia juga menyatakan bahwa DTD merupakan bentuk penguatan kaderisasi dan konsolidasi kebangsaan mencegah berita hoaks yang menganggu keutuhan NKRI.
“Kita harus segera bangun konsolidasi untuk membawa perubahan di organisasi Ansor. Bagaimana hari ini kita menjadi mitra pemerintah untuk mengisi pembangunan dan bersinergi dengan ormas-ormas yang lain,” kata Azwar.
PW GP Ansor Aceh selama ini aktif melakukan pengkaderan di seluruh pimpinan cabang untuk meningkatkan jumlah kader dan konsolidasi internal bagi melahirkan kader yang mampu militan dalam membumikan Aswaja
"DTD menjadi media efektif untuk menumbuhkan loyalitas militansi dan kekompakan dalam menggerakkan organisasi. Sebab para kader selain digembleng secra fisik juga terdapat doktrinasi ajaran ajaran Islam Ahlusunnah wal Jama'ah ala Nahdliyah yang akan menjadi bekal bagi para kader," jelasnya.
PW Ansor turut mendukung surat edaran Plt Gubernur Aceh yang beirisi larangan mengadakan pengajian selain dari itikad Ahlussunnah wal Jamaah yang bersumber dari hukum mazhab Syafi’i.
Untuk diketahui peserta yang mengikuti DTD sebanyak 45 orang dengan tiga instruktur masing-masing Tgk Azwar A Gani, Tgk Mahdi dan Tgk Suhendri.
Kontributor: Fauzan
Editor: Ibnu Nawawi