Pekalongan, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Azmi Fahmi mengatakan, Gerakan Pemuda Ansor merupakan organisasi kepemudaan yang lahir sebelum Indonesia merdeka, selain bergerak dalam hal keagamaan, Ansor juga terbukti sebagai organisasi kepemudaan yang mempunyai komitmen tinggi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa ini.
"Komitmen Ansor terhadap NKRI tidak perlu diragukan. Pasalnya, Ansor yang lahir sebelum kemerdekaan ikut membidani lahirnya NKRI," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan di acara Pelantikan Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Wonokerto bertempat di TPQ Al-Istiqomah Desa Rowoyoso Kecamatan Wonokerto, Jumat (9/8).
Disampaikan bahwa memperkuat Ansor sama dengan memperkuat NKRI. "Organisasi Ansor ini harus kuat, Pimpinan Anak Cabang harus mengaktifkan minimal 75% ranting dari jumlah desa yang ada di Kecamatan Wonokerto, karena dengan memperkuat Ansor sama dengan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)", imbuhnya.
Kegiatan pelantikan yang diikuti Pengurus Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Se Kecamatan Wonokerto ini dilanjutkan acara sarasehan.
Azmi berpesan kepada pengurus yang baru dilantik untuk segera merapatkan barisan, merealisasikan program-program untuk kemaslahatan umat. Dan yang lebih penting adalah Ansor dan Banser sebagai benteng ulama dan penerus perjuangan di Nahdlatul Ulama harus menjadi garda terdepan.
"Ansor dan Banser sebagai benteng ulama dan NU harus siap setiap saat dibutuhkan tanpa harus menunggu perintah," tegasnya.
Ketua PAC GP Ansor Wonokerto Aji Azhar kepada NU Online mengatakan, secepatnya seluruh jajaran PAC Ansor yang baru saja dilantik akan melakukan konsolidasi guna menjabarkan rencana program.
"Secepatnyakami aan menggelar rapat pleno," ujarnya.
Dalam acara sarasehan usai pelantian, Ketua PAC Ansor Wonoerto menyampaikan bahwa sebagai kader harus melek dalam tiga hal, yakni melek ilmu agama, melek ekonomi, dan melek teknologi.
"Kader Ansor harus melek dalam tiga hal, yakni Melek ilmu agama yang artinya harus tetep ngaji dengan ulama yang sanad keilmuannya jelas sampai Rasulullah Muhammad SAW, melek ekonomi yang artinya berdaya secara ekonomi dan melek teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat," tandasnya. (Muiz)