Jakarta, NU Online
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menhadiri proses pembaiatan PKD Diklatsan Ansor Cabang Pemalang Jawa Tengah di Masjid Ukhuwah Islamiyah Klarean, Pemalang. Pelatihan yang berlangsung selama 22-25 Desember 2018 melibatkan 330 peserta dan diselenggarakan di Pondok Pesantren Salafiyah Alkhoiriyah Petarukan, Pemalang, Jateng.
Ketua PC Ansor Pemalang Mahfudin S.Ag (44) berharap, pelatihan ini akan menambah semangat pengabdian anggota Banser Pemalang. "Dengan PKD Diklatsar ini, saya berharap para anggota semakin berkhidmat untuk memperjuangkan ajaran ahlussunnah wal jamaah, mengawal kiai dan memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya pada NU Online, Rabu (26/12).
Pelatihan ini diikuti oleh ratusan peserta dengan usia yang beraneka ragam mulai dari yang termuda 19 tahun dan yang tertua 65 tahun.
Para peserta, lanjutnya, terdiri dari anggota NU struktural dan kultural. Ia mengungkapkan bahwa ketertarikan kelompok NU untuk bergabung dalam anggota Banser karena ketertarikannya pada kerja nyata Banser dalam kegiatan sosial.
"Yang banyak, teman-teman muda baik yang NU sruktural maupun kultural, melihat Ansor-Banser banyak kerja nyata. Seperti halnya tanggap bencana tahun baru 2017, puting beliung, kami menerjunkan 400-an anggota. Mereka tertarik untuk gabung (Banser) karena itu," jelasnya.
Banser Pemalang, lanjutnya, hampir tak pernah absen untuk terlibat dalam membantu korban bencana, bersama TNI, Polri dan Tim SAR.
Ia menyebutkan bahwa pelatihan kali merupakan yang ke-19 selama kepengurusannya sejak tahun 2015. Sepanjang itu, Ansor pemalang telah melahirkan sekitar 3500 kader.
Sebagaimana pelatihan-pelatihan lainnya, selalu ada yang menarik dari pelatihan Ansor. Kali ini ada dua peserta yang kurang fit secara fisik untuk melanjutkan hingga akhir, namun menolak untuk berhenti.
"Satu laki-laki, satu perempuan yang disarankan untuk berhenti sama panitia, tapi mereka menolak. Meskipun kurang fit, mereka ngotot untuk ikut pelatihan sampai pembaiatan karena saking semangatnya," ujarnya. (Ahmad Rozali)