Ansor Sumbar Deklarasikan Gerakan Cetak 2.022 Banser pada 2022
Sabtu, 29 Januari 2022 | 11:00 WIB
Para kader Ansor-Banser Kabupaten Pesisir Selatan saat mengikuti Diklat Dasar Terpadu (DTD). (Dok. Ansor Pesisir Selatan Sumbar)
Bagindo Armaidi
Kontributor
Pesisir Selatan, NU Online
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Sumatra Barat menargetkan penambahan kader Ansor-Banser sebanyak 2.022 orang pada tahun 2022. Hal ini berdasarkan semangat pemuda di Sumbar semakin banyak yang ingin bergabung dengan Ansor.
Demikian diungkapkan Ketua PW GP Ansor Sumbar, Rahmat Tuanku Sulaiman, Jumat (28/1/2022), pada deklarasi Gerakan Cetak 2.022 Kader Ansor Banser se-Sumbar tahun 2022 di pantai Pagu Nagari Sungai Nyalo, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan.
Deklarasi yang dicanangkan pada pembukaan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Dasar Terpadu (DTD) Banser Ansor Kabupaten Pesisir Selatan yang diikuti 100 peserta dari kabupaten/kota di Sumbar.
Menurut Rahmat Tuanku Sulaiman, untuk mencapai target tersebut Ansor Sumbar akan melakukan lima S. Pertama, strukturisasi cabang dan PAC Ansor se-Sumatra Barat.
“Setiap kabupaten/kota harus terbentuk cabang Ansor dan setiap kecamatan terbentuk anak cabang. Setiap cabang minimal harus merekrut kader minimal 110 orang dengan melakukan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan DTD,” ujar Rahmat.
“Kedua, strategi. Yaitu, menyusun langkah untuk membuat pemuda Sumbar tertarik dengan Ansor Banser, kemudian merumuskan langkah dan pendekatan dengan membangun komunikasi dengan berbagai pihak. Sehingga rekrutmen kader dapat berjalan dengan baik,” sambungnya.
Ketiga, lanjut dia, sistem. Ansor-Banser sudah memiliki sistem pelatihan kader yang terstruktur, sistematis, dan jelas. Kita hanya mengikuti dan menjalankan. semua materi dan sistemnya sudah tersusun dengan baik dan rapi, sehingga dengan sistem yang jelas tersebut, kader Ansor Banser Sumbar makin eksis di tengah masyarakat.
“Keempat, skill. Kader Banser diberikan kesempatan meningkatkan skill sesuai minat dan kemampuan. Sehingga ada Banser Lalu Lintas (Balantas), Banser Tanggap Bencana (Bagana), Banser Pemadam Kebakaran (Balakar), Banser Husada (Basada),” tuturnya.
“Kelima, speed. Maksudnya gerak cepat. Artinya kader Ansor harus bergerak dengan cepat dan bertindak tepat sesuai dengan nama organisasi kita, Gerakan Pemuda Ansor,” tambah Pengasuh Pesantren Bustanul Yaqin Lubuk Alung ini.
Rahmat mengakui, tantangan Ansor-Banser ke depan semakin kompleks dan berat. Untuk itu, kader Ansor Sumbar harus terus membekali diri dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan skill yang dibutuhkan.
Staf Ahli Bupati Pesisir Selatan Wendi usai pembukaan DTD di hadapan peserta menyampaikan sangat menyambut baik pelaksanaan DTD di areal obyek wisata kawasan Mandeh.
“Alhamdulillah, lokasi ini dibangun oleh kader NU yang saat itu menjadi salah seorang menteri di kabinet,” kata Wendi.
“DTD ini diharapkan mampu melahirkan pemimpin masa depan bagi Ansor, NU, dan bangsa Indonesia. Karena Ansor-NU punya saham dalam mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini,” sambungnya.
Turut memberikan pengarahan Kepala Kemenag Pesisir Selatan Abrar Munandar, Rais Syuriyah PCNU Pesisir Selatan Buya Yoserizal, dan Ketua PC GP Ansor Pesisir Selatan Khairul Anwar. Hadir juga Ketua PCNU Pesisir Selatan Subiyanto.
Kontributor: Armaidi Tanjung
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua