Wonosobo, NU Online
Lima korban akibat tenggelamnya kapal di Waduk Wadaslintang berhasil di Evakuasi tim SAR Kolodete Kabupaten Wonosobo dalam Banser Tanggap Bencana, akhir pekan lalu.Korban berhasil diselamatkan setelah Tim SAR kolodete mengerahkan sebanyak dua regu penyelamatan.
<>
“Dalam simulasi Banser Tanggap Bencana (Bagana) ini sebanyak lima korban sudah kita selamatkan dengan mengerahkan dua regu yang dipandu oleh Intruktur Romadhon dan Intruktur Pepi,” Ungkap Muadzin Komandan SAR Kolodete ketika memandu simulasi Gabungan Banser Wadaslintang, Kaliwiro dan Garung di Waduk Wadaslintang.
Disebutkan, dalam simulasi kelima korban itu bernama Husain, Hasan, Syukur, Junaid serta Rudi. Kelima korban menderita patah tulang, bagian kepala memar, perut tertusuk kayu serta tangan patah.
“Semua korban mengalami luka yang berbeda karena kita agendakan agar dalam menangani korban ketika terjadinya bencana Banser bisa dengan tanggap dan cepat,” terangnya.
Dalam simulasi yang diperagakan sekitar dua jam itu, Muazin menceritakan bahwa kronologi terjadinya kecelakaaan tenggelamnya kapal itu bermula pada saat lima wisatawan sedang menyaksikan pemandangan di Waduk Wadaslintang dengan menggunakan kapal pemandu wisata. Tiba-tiba di tengah-tengah waduk Wadaslintang kapal mengalami kebocoran. Karena kapasitas air yang masuk kedalam kapal semakin banyak maka mengakibatkan kapal tenggelam dan penumpang terjebak ditengah-tengah Waduk Wadaslintang.
“Nah ketika wisatawan terjebak itulah SAR Kolodete yang anggotanya adalah BAnser maka langsung secara cepat mencoba menyelelamatkan korban yang sedang terjebak. Dengan kecepatan dan kesigapan SAR Kolodete maka korban bisa diselamatkan meskipun terjadi luka-luka dibagian tubuhnya,” terangnya.
Dalam penyelelamatan korban, Kata Muazin juga sudah disipakan tim medis Banser yang langsung mengobati korban ketika sudah sampai didarat. Tim medis itu dibentuk dengan maksud untuk mengobati dan menangani korban kecelakaan tenggelammnya kapal.
“Tim medis yang beranggotakan 6 banser sudah kita siapkan lengkap dengan obat serta alat-alat yang dibutuhkan,” terangnya.
Sementara itu, Kasatkorcab Banser Wonosobo Kurniyanto mengatakan, tujuan diselengarakannya simulasi banser tanggap bencana adalah sebagai wujud melatih para anggota banser agar mempunyai keahlian didalam menangani berbagai bencana yang melanda masyarakat.
“Simulasi ini kita maksudkan agar Banser itu terlatih dalam menangani berbagai musibah. Karena Banser itu sebagai penolong masyarakat yang selalu siap kapanpun dibutuhkan,” terangnya.
Dengan simulasi ini, Anto berharap kedepan pembekalan Banser dalam menangani berbagai bencana agar selalu dilakukan dengan maksud agar terlatih dan tidak gagap dalam menangani segala bencana baik di Darat maupun laut.
“Semoga setelah simulasi ini para peserta bisa mempraktekkan langsung ketika sedang menangani bencana, sehingga ruh banser sebagai pejuang itu bisa bermanfaat,” jelasnya.
Kontributor: Fathul Jamil
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua