Purwakarta, NU Online
Peserta didik hendaknya diberikan kesempatan untuk mengekspresikan bakat dan kemampuan. Karena dengan demikian, potensi yang dimiliki akan memperoleh penyaluran yang positif.
Semangat itu pula yang mengemuka dari kegiatan ‘Gebyar Kreasi Seni Siswa SD Plus Al-Muhajirin’, Kamis (20/2). Aneka kegiatan diselenggarakan demi memastikan para peserta didik bisa menyalurkan kemampuan terbaik yang dimiliki.
Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH Abun Bunyamin menyambut baik kegiatan tersebut. Pasalnya acara ini merupakan sarana nyata dari anak yang masih belum terkontaminasi oleh perkembangan teknologi.
"Justru anak-anak ikut lomba kegiatan ini daya imajinasinya tumbuh,” kata Kiai Abun, sapaan akrabnya.
Sedangkan menurut Ketua Yayasan Al-Muhajirin Purwakarta, Hj Ifah Faizah Rohmah bahwa kegiatan yang diselenggarakannya ini merupakan agenda dua tahunan yang dilaksanakan SD Plus Al-Muhajirin Kampus 1. Kegiatan sebagai sarana penunjang untuk menggali potensi, minat dan bakat serta prestasi peserta didik.
"Pada ajang kali ini sengaja kami memilih tim juri yang profesional dan didatangkan dari luar lingkungan Al-Muhajirin. Sehingga netralitasnya tidak diragukan lagi," jelasnya ketika membuka acara di kampus 1.
Yuswan, salah seorang juri perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta menuturkan banyaknya potensi siswa-siswi yang dimiliki SD Plus Al-Muhajirin.
“Hal itu hendaknya dapat dibina lebih baik lagi oleh masing-masing guru pembimbingnya. Apalagi peran orang tua siswa-siswi turut serta membantu tumbuh kembang minat anak,” katanya.
Sedangkan menurut ketua panitia, Siti Nurhasanah bahwa lancarnya kegiatan tersebut tentu saja tidak lepas dari peran serta orang tua siswa-siswi.
“Seperti halnya lomba paduan suara yang dilombakan, ini dibentuk team work para siswa dalam menyanyikan mars khidmah Muslimat NU. Kekompakan suara anak-anak dengan berbagai karakter dipadukan dalam paduan suara,” ungkapnya.
Menurut Wahib selaku Humas Al-Muhajiri bahwa selama kegiatan juga diadakan bazar berupa macam makanan kue kering. Seperti halnya hasil olahan pangan dari seorang guru yang menciptakan kue dinamakan RoSan = Roti (Berkah) Santri Al-Muhajirin. Adapun olahan panganan ini nantinya dikhususkan bagi anak didik untuk membeli. Dari hasil penjualan ini uangnya sebagian untuk donasi bencana alam.
Kontributor: Anto Sukanto
Editor: Ibnu Nawawi