Jakarta, NU Online
Kegiatan Bakti Sosial (baksos) yang digelar di Gedung Yayasan KH Abdul Wahid Hasyim (YAWH) Ciganjur disambut antusias warga. Sejak pagi, gedung berlantai dua di sebelah Masjid Al-Munawwaroh Ciganjur ramai sekali. Tak hanya ibu-ibu wali murid SDIT dan wali santri TPQ, bapak-bapak dan anak-anak juga turut serta.
Ketua Panitia Hj Zaimatun Nayyiroh AR Hamid mengatakan, kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan dan penambalan gigi, pemberian obat, serta pangkas rambut.
"Semuanya tidak dipungut biaya alias gratis. Alhamdulillah, kuota pesertanya mencapat target. Bahkan berlebih," ujarnya kepada NU Online di sela-sela acara, Sabtu (15/2).
Menurut Iim, sapaan akrabnya, target peserta melebih kuota. Pihaknya menargetkan 250 peserta semua umur baik lelaki maupun perempuan. "Data terakhir masih dihitung karena tadi banyak susulan," ungkapnya.
Istri Pengasuh Pesantren Ciganjur H Arif Rahman Hamid ini merinci, daftar hadir untuk pemeriksaan umum ada 200 peserta, 80 orang untuk pemeriksaan gigi, dan 90 orang memilih potong rambut.
"Tadinya acara ini mau diadakan di Bogor. Tapi ada perubahan dari Ketua YKMNU Ibu Endang. Acaranya minta di Yayasan AWH. Selasa beliau kontak. Jadi dengan waktu lima hari," ungkapnya.
Ketua Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKM NU) Pusat Hj Endang Sulistinah Umar Wahid menambahkan, pihaknya mengaku senang acara bakti sosial di Ciganjur sukses. "Memang tugasnya YKM ini di bidang sosial kemasyarakatan. Nah, yang menarik di sini adalah kami bekerja sama dengan YGKI yang juga konsen di bidang kesehatan gigi," ujarnya.
Dalam kepengurusan yang ia pimpin, kegiatan baksos merupakan pengalaman kedua kalinya. "Saya tadi dapat laporan pesertanya membludak. Makanya nanti ini akan dibahas dalam rapat evaluasi. Misalnya, ketika mau bikin baksos carilah tim handal yang punya peralatan dan massa," ungkapnya.
Pihaknya melihat, Pesantren Ciganjur yang berada di lingkungan Yayasan AWH Ciganjur ini sangat cocok untuk diadakan kembali kegiatan serupa di masa mendatang. "Di sini kami melihat cocok untuk ditindaklanjuti. Selain tempatnya representatif, animo masyarakat juga tinggi," ujar istri dokter kepresidenan era Gus Dur, KH Umar Wahid, ini sumringah.
Pantauan NU Online, acara hasil kerja sama antara Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKMNU) Pusat dengan Yayasan Griya Kesehatan Indonesia (YGKI) ini sukses mengingat padatnya pengunjung. Antrean pada saat daftar ulang pun tampak mengular.
Baksos juga melibatkan para mahasiswa kedokteran Universitas Mustopo Beragama Jakarta. Sevi, salah seorang mahasiswi tingkat akhir kampus tersebut mengaku senang bisa terlibat dalam acara tersebut. "Acaranya bagus. Seru banget. Bisa kenalan dengan para dokter dan warga di sini. Semoga acaranya ke depan lebih seru lagi," pungkasnya.
Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Kendi Setiawan