Daerah BANJIR SUMATRA

Banjir di Sibolga Surut, Warga Dihantam Harga Sembako Mahal dan Elpiji Langka

NU Online  ·  Ahad, 7 Desember 2025 | 20:30 WIB

Banjir di Sibolga Surut, Warga Dihantam Harga Sembako Mahal dan Elpiji Langka

Warga Sibolga mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sibolga, Sumatra Utara, Zulfan, mengatakan bahwa hingga kini warga masih mengalami trauma akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut.


"Saat ini banyak warga yang tinggal di dekat pegunungan memilih tetap mengungsi sampai sekarang," ujar Zulfan kepada NU Online, Ahad (7/12/2025).


Selain trauma, warga juga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram terjadi di sejumlah titik, sementara harga bahan pokok mengalami kenaikan.


"Kebutuhan yang paling mendesak saat ini adalah sembako dan pakaian bagi korban terdampak bencana," katanya.


Untuk membantu penanganan darurat, GP Ansor Sibolga telah mendirikan sejumlah posko bantuan yang berlokasi di Gedung Nasional Kota Sibolga, beberapa masjid, serta Sekretariat NU setempat.


Zulfan menjelaskan, kondisi jalanan di Sibolga masih dipenuhi lumpur dan tumpukan sampah sisa banjir. Akses bantuan melalui jalur darat kini sudah mulai bisa ditempuh, namun jarak tempuh menjadi lebih jauh karena jalur utama mengalami longsor. "Sehingga harus melalui jalur alternatif untuk sampai ke Sibolga," jelasnya.


Ia menambahkan, listrik dan air bersih yang sebelumnya sempat padam kini sudah kembali menyala. Namun, air yang disalurkan dari PDAM masih dalam kondisi keruh.


"Hari ini juga kembali turun hujan deras dan ada beberapa titik yang kembali tergenang banjir, salah satunya di Sibolga Julu," tuturnya.


Zulfan memastikan seluruh wilayah terdampak telah berhasil dievakuasi oleh pemerintah. "Saat ini tidak ada lagi wilayah yang terisolasi," terangnya.


Berdasarkan data sementara yang dihimpun Ansor, terdapat satu rumah kader Ansor yang hancur dan lebih dari 20 rumah warga terdampak banjir.

 

"Kemarin seluruh korban yang tertimbun longsor telah berhasil ditemukan. Namun jumlah pasti korban meninggal dunia hingga hari ini masih menunggu data terbaru dari pihak berwenang," pungkas Zulfan.


Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut: https://filantropi.nu.or.id/galang-dana/yuk-bantu-korban-bencana-di-indonesia.


Penggalangan kepedulian juga dapat disalurkan melalui BCA 0683331926 atas nama Yayasan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU atau BSI 7779876777 atas nama PP LAZIS NU Non Zakat.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang