Banser Bagana Bangun 300 Meter Pipa Air Bersih di Agam, Kembali Mengalir Setelah 10 Hari Terputus
NU Online Ā· Rabu, 24 Desember 2025 | 16:00 WIB
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Hujan belum sepenuhnya reda di Nagari (Desa) Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Jejak banjir bandang masih tampak di bebatuan besar, batang kayu yang terseret arus, serta lumpur yang menutup jalur warga. Namun, di tengah sisa-sisa bencana itu, ada satu kabar yang membawa napas lega yakni air bersih kembali mengalir ke rumah-rumah warga.
Harapan itu datang melalui kerja gotong royong Gerakan Pemuda (GP) Ansor bersama Banser Tanggap Bencana (Bagana). Selama satu hari penuh, mereka membangun kembali jaringan pipa air bersih sepanjang 300 meter yang sebelumnya terputus akibat banjir bandang.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumatra Barat Yosef Firman Susilo menjelaskan bahwa upaya pemulihan sanitasi air bersih ini merupakan respons cepat atas permintaan masyarakat Bayur yang lebih dari 10 hari tidak mendapatkan akses air.
āMemang kemarin itu kita dibantu oleh GP Ansor dari Provinsi Lampung. Ini kemarin itu ada 22 orang tim. Itu yang diturunkan,ā ujar Yosef saat dihubungi NU Online, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, sumber air bersih warga Nagari Bayur terputus total akibat terjangan banjir bandang. Kondisi tersebut memaksa warga bertahan tanpa air bersih untuk kebutuhan paling dasar, mulai dari minum, memasak, hingga kebersihan sehari-hari.
āSehingga memang kemarin itu berdasarkan permintaan masyarakat maka Ansor bergerak cepat ke sana,ā katanya.
Dengan dukungan 22 personel GP Ansor dari Lampung, GP Ansor Sumbar bergotong royong bersama warga. Mereka tidak hanya memperbaiki jalur pipa yang rusak, tetapi juga menyediakan seluruh peralatan dan material yang dibutuhkan.
āAlhamdulillah dari pagi hingga sore sepanjang 300 meter dikerjakan oleh sahabat-sahabat GP Ansor bersama masyarakat. Air bersih di Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam itu kembali bisa diakses. Kembali bisa mengalir dengan baik,ā tutur Yosef.
Baca Juga
6 Langkah Hadapi Krisis Air Bersih
Pekerjaan tersebut bukan tanpa tantangan. Lokasi pemasangan pipa melintasi aliran sungai dengan bebatuan besar dan material kayu sisa banjir. Lumpur masih tebal, sementara hujan dengan intensitas tinggi masih kerap turun.
āKalau kendalanya memang kita selain memasang pipa, kita tidak hanya memasang pipa, tapi bagaimana pipanya ada yang melintasi aliran sungai dan batunya besar-besar,ā jelasnya.
Di tengah kondisi sulit itu, relawan NU dan warga tetap bekerja meski diguyur hujan. Mereka bahu-membahu mengevakuasi batu dan kayu agar pipa terpasang aman. Antusiasme warga menjadi tenaga tambahan yang tak ternilai.
āAlhamdulillah, karena mungkin mereka sangat butuh juga ya. Mereka bersedia menunggu kita di sana, pas paralonnya sampai diangkat bersama-sama,ā katanya.
Peran masyarakat terasa nyata. Ibu-ibu setempat ikut membantu dengan menyiapkan gorengan dan kopi, lalu mengantarkannya langsung ke lokasi kerja. Tanpa diminta, kebutuhan konsumsi relawan dipenuhi secara swadaya oleh warga.
āJadi kita di sana itu nggak ada makan siangnya, udah mereka yang nanggung, kopinya mereka yang bawain, dibikinin dan diantar ke lokasi,ā ungkap Yosef.
Saat pipa akhirnya tersambung dan air mulai mengalir, suasana haru tak terelakkan. Bagi Yosef, momen itu terasa seperti menghadirkan kembali kehidupan di lereng bukit Bayur yang sempat terhenti.
āYang ngelihat itu kayak apa ya, air itu sudah mengalir, saya merasa kehidupan masyarakat di sana sudah ada lagi,ā ungkapnya.
Ia menggambarkan kondisi warga Bayur yang tinggal di daerah lereng dengan akses terbatas. Jembatan putus memaksa warga berjalan kaki dan melakukan estafet kendaraan. Trauma banjir masih membekas, mendung saja sudah membuat warga cemas air kembali meluap.
Ucapan terima kasih pun mengalir bersama air bersih yang kembali menyentuh kran-kran rumah warga. āMereka sampaikan Alhamdulillah terima kasih, akhirnya air ini bisa mengalir, kami bisa lagi menikmati air bersih di sini,ā kata Yosef menirukan kesan warga.
Bagi para relawan, keberhasilan menyambungkan kembali pipa air bukan sekadar kerja teknis, melainkan panggilan kemanusiaan.
āTentu ini sebuah kebanggaan tersendiri bagi kita, bagaimana kita bisa bantu orang yang membutuhkan air,ā ujarnya.
==========
Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik Banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman beranda atau via web Filantropi di tautan berikut.
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Terbitkan Surat Tabayun soal Pemberhentian Gus Yahya sebagai Ketum PBNU
2
Hasil Musyawarah Kubro di Lirboyo: Serukan Islah hingga Usulkan Penyelenggaraan MLB
3
Dianjurkan Puasa Rajab Mulai Besok, Ini Niatnya
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
Gus Yahya Klarifikasi Undangan Peter Berkowitz, Potensi TPPU, dan Konsesi Tambang
6
KH Ma'ruf Amin Nilai Keputusan Musyawarah Kubro di Lirboyo Utamakan Kemaslahatan Jam'iyah
Terkini
Lihat Semua