Lebak, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lebak, Banten mendirikan posko pengungsian untuk membantu warga terdampak banjir. Jumlah posko yang telah dibuat sebanyak 5 posko dan dijaga oleh para relawan yang berasal dari lembaga dan badan otonom (Banom) NU. Lima pokso itu yakni Posko Peduli Banjir Cirinten, Posko Peduli Banjir Lewi Damar, Posko Peduli Banjir Malingping, Posko Peduli Banjir Rangkas Bitung, dan Posko Peduli Banjir Banjarsari.
Ketua PCNU Lebak H Saefudin Asyadzili mengatakan, kondisi masyarakat pascadilanda banjir kemarin rata-rata masih berada di pengungsian. Kata dia, masyarakat masih membutuhkan uluran tangan untuk menyambung hidup.
“Mereka butuh selimut dan peralatan masak,” katanya NU Online, Selasa (8/12).
Selain dua peralatan itu, PCNU sedang menggalang dana untuk membeli obat-obatan sehingga dapat mengantisipasi saat ada yang sakit karena kondisi cuaca yang masih cukup buruk. Kondisi banjir di Lebak, ucap Kiai Aep, hampir merata hanya saja yang paling banyak warganya mengungsi adalah Kecamatan Leuwi Damar dan Wanassalam.
“Alhamdulillah, berdasarkan laporan tidak ada yang meninggal. Ada juga yang hanyut seorang ibu-ibu,” tuturnya.
H Aep mengungkapkan, dua hari kemarin relawan stay di posko pengungsian. Mereka dibagi di beberapa tempat. Setiap posko dikawal oleh 15 anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Ia pun membuka seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin menyumbangkan sebagian dari rezekinya.
Untuk diketahui, banjir yang melanda wilayah Provinsi Banten terjadi di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon. Namun, paling parah terjadi di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, di sana masyarakat harus mengungsi karena rumah mereka terendam.
Bahkan di Kabupaten Lebak sendiri telah meluas hingga 18 kecamatan dan merendam 1.817 rumah akibat meluapnya sejumlah sungai di daerah itu. Masyarakat yang terdampak banjir tersebut tersebar di 18 kecamatan, antara lain Wanasalam, Cigemblong, Malingping, Cirinten, Bojongmanik, Leuwidamar, Gunungkencana, Banjarsari, Muncang, Lebak Gedong, Cirinten, Cipanas, Cijaku, Cileles, Cimarga, Kalanganyar, Cibadak, dan Rangkasbitung.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Syamsul Arifin