Jombang, NU Online
Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang berupaya untuk terus meningkatkan usaha kemandirian ekonomi serta pemberdayaan masyarakat setempat. Upaya tersebut diwujudkan dengan cara memproduksi dan memasarkan berbagai produk yang dikelola secara bersama-sama. Kini, beragam produk kian berkembang.
"Kami sedang merintis usaha ekonomi produktif berbasis massa NU. Sebagai langkah awal, NU lebih berperan sebagai pihak pemasar produk-produk warga itu," jelas Ketua PRNU Pacarpeluk Nine Adien Maulana kepada NU Online, Sabtu (31/3).
Di antara beberapa produk yang sudah tersebar luas adalah meliputi hasil produksi kuliner, sepatu dan sandal.
"Melalui jaringan jamaah dan jam'iyah NU, kami sudah memasarkan produk kuliner dan sepatu serta sandal," ujarnya.
Di samping itu, khusus untuk pengurus NU Pacarpeluk sendiri juga memiliki usaha lain dengan memproduksi aneka produk pakaian NU. Produk ini juga telah terdistribusi luas sejak pertama produksi.
"Kami juga membuat produk sendiri. Yang sudah kami lakukan adalah memproduksi jersey NU. Produk pertamanya adalah kemeja lengan panjang dan pendek," tuturnya.
Tak berhenti di situ, PRNU Pacarpeluk juga sudah merintis budidaya pisang dan pengolahannya dengan melibatkan masyarakat langsung. Hingga sekarang, rintisan pemberdayaan ekonomi ini semakin diminati warga.
"Ada juga budidaya pisang dan pengolahannya," tuturnya.
Ia menambahkan, upaya kemandirian ekonomi serta pemberdayaan masyarakat akan terus dilakukan dengan cara mengelola produk-produk lebih banyak lagi. Caranya, papar dia, pendampingan serta pengembangan terhadap potensi masyarakat harus terus dilakukan.
"Insyaallah akan segera menyusul produk kaos dan buku," ungkapnya.
Karena masih usaha rintisan, putaran ekonomi di tengah masyarakat belum cukup besar. Sementara ini masih dalam pembagian laba dari hasil penjualan sejumlah produk pada pengrajin dan jam'iyah NU setempat yang sudah ditentukan sebelumnya. Pasalnya, PRNU Pacarpeluk secara kelembagaan satu sisi adalah sebagai pemberi modal terhadap produk yang dikelola masyarakat.
"Ini masih rintisan, jadi belum ada progres kuantitatif dalam masyarakat. Kalau progres kualitatifnya, ya semakin tingginya kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada kami," ujarnya.
Sebagai usaha rintisan, NU Pacarpeluk lebih mengutamakan kualitas produk, meski diakui ada keuntungan untuk kas organisasi. "Yang jelas NU Pacarpeluk saat ini punya kas pemasukan dan dagangan warga menjadi laku, sementara ini masih sederhana seperti itu," sambungnya.
Kendati demikian, ke depan dirinya akan meningkatkan memanajemen putaran ekonomi yang lebih baik lagi, hingga masyarakat benar-benar dapat berdaya secara ekonomi. Misalkan dari hasil penjualan produk, masyarakat dapat meminjam modal usaha pribadi yang hendak dirintis dan seterusnya.
Baginya, kemandirian ekonomi serta pemberdayaan masyarakat saat ini sangat dibutuhkan. Sebabnya, gerakan NU yang disertai dengan kesejahteraan ekonomi warga akan lebih maksimal. Masyarakat (umat) sebagai salah satu obyek misi gerakan NU juga akan lebih antusias dengan gerakan tersebut. (Syamsul Arifin/Muiz)