Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Masker merupakan salah satu APD (alat pelindung diri) yang paling dicari menyusul terjangan virus Corona yang cukup mengerikan. Namun sayang, hingga saat ini masker menjadi barang langka. Kalau pun ada harganya naik berlipat-lipat, dari yang semula hanya Rp. 1000/lembar melejit hingga mencapai Rp. 5.000, bahkan lebih.
Karena itu, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Jember, Jawa Timur berinisiatif untuk membuat masker secara mandiri dengan bahan kain. Kain tersebut dijahit hingga berbentuk masker siap pakai, elegan dengan motif yang tidak monoton.
“Begitu banyak yang tanya masker kepada kami, ya akhirnya kita sepakat buat masker sendiri,” ujar Ketua PC Fatayat NU Jember, Rahmah Sa’idah kepada NU Online di kediamannya, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Senin (30/3).
Kendati terbuat dari kain biasa, namun Rahmah, sapaan akrabnya, memastikan bahwa masker tersebut bersih dan higienis. Sebab jangan sampai orang yang pakai masker karena ingin terlindungi dari virus, justru tersedak ‘virus’ lain. Karena itu, sebelum dibagikan, masker tersebut dicuci dulu dengan detol, disetrika (untuk menghilankan kuman), dan disemprot dengan hand sanitizer.
“Insyaallah ini (masker) aman dan bisa melindungi pemakai dari virus Corona dan virus lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, koordinator pembuatan masker, Indah Yuliana menegaskan, untuk tahap pertama, pihaknya menargetkan 2.500 lembar. Masker-masker itu akan didistribusikan kepada masyarakat melalui Fatayat NU, LAZISNU, LKNU (lembaga Kesehatan Nahdaltul Ulama) dan sebagainya. Saat ini, lanjutnya, pembuatan masker sudah hampir selesai semuanya (dijahit).
“Nanti kalau sudah selesai, kita distribusikan secara serentak. Lalu kita buat lagi (tahap kedua) dan begitu seterusnya. Ini tidak bisa sekaligus karena terkait dengan dana. Tapi insyaallah lancar ,” ungkap Indah, sapaan akrabnya.
Bendahara PC Fatayat NU Jember itu menambahkan, pembuatan masker hasil kerjasama dengan LAZISNU, Sibagus, dan Notohadinegoro Club itu akan berjalan terus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini, terang Indah, warga yang membutuhkan masker semakin banyak menyusul ditetapkannya kota suwar-suwir ini dalam status zona merah, bahkan Pemerintah Kabupaten Jember sudah menigkatkan darurat menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) virus Corona. Akibatnya, sejumlah ruas jalan menuju kawasan tertentu, termasuk alun-alun, di jam-jam tertentu ditutup untuk menghindari kerumunan massa.
“Kita berdoa semoga ini (virus Corona) cepat berakhir, dan juga dibutuhkan partisipasi masyarakat untuk taat aturan,” pungkas wanita yang juga Wakil Bendahara PC LAZISNU Jember itu.
Data terbaru di Jember hingga Ahad (29/3), dua orang dinyatakan positif terpapar virus Corona, 11 orang berstatus PDP (pasien dalam pengawasan), dan 207 ODP (orang dalam pemantauan).
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua