Cerita Relawan NU Peduli Bantu Warga Terdampak Banjir di Tengah Kesibukan Bekerja
Rabu, 27 Maret 2024 | 12:15 WIB
NU Peduli bersama Kelompok Kerukunan Umat Beragama (KKUB), Baretta, dan Muspika Juwana sedang menyiapkan makanan siap saji di Posko Juwana pada Rabu (20/3/2024). (Foto: dok. MWCNU Juwana).
Ahmad Solkan
Kontributor
Pati, NU Online
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Juwana, Sunarto, merupakan salah satu orang yang rela meluangkan waktunya untuk melakukan kerja-kerja kemanusiaan.
Sunarto kini menjadi relawan NU Peduli untuk membantu warga terdampak banjir di Pati di tengah kesibukannya bekerja sebagai guru di SMK Diponegoro, Pati, Jawa Tengah.
“Saya sehari-hari sebagai guru di SMK Diponegoro Juwana. Saya menyempatkan waktu menjadi relawan. Ketika ngajar, saya ngajar. Ketika selesai ngajar, saya membantu di dapur umum," kata Sunarto kepada NU Online, Senin (25/3/2024).
“Saya di dapur umum ini ada berbagai macam rasa. Ada haru, sedih, bangga. Karena kami dapat membantu saudara-saudara kami yang ada di Juwana dalam menghadapi bencana ini,” imbuh Ketua NU Peduli Juwana, Pati itu.
Bagi Sunarto, ikut terjun menjadi relawan NU Peduli ini merupakan panggilan jiwa. Hatinya terketuk karena melihat penderitaan warga yang membutuhkan uluran tangan akibat musibah banjir yang melanda.
“Terketuk hati saya melihat saudara-saudara kami terkena musibah. Akhirnya dari hati kami ikhlas untuk membantu saudara-saudara kami yang terkena bencana. Kami suka kegiatan sosial kemasyarakatan untuk membantu sesama,” jelas Sunarto.
Hal serupa dilakukan seorang kader IPNU Juwana Riki Ardianto (20). Ia juga rela meluangkan waktunya untuk melakukan kerja-kerja kemanusiaan di dapur umum yang didirikan oleh MWCNU Juwana. Riki mampu membagi waktunya dengan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
“Itu dari hati saya sendiri untuk berjiwa sosial. Kita sebagai generasi muda harus berjiwa sosial, hidup di dunia tidak bisa sendiri,” ungkapnya.
Menuru Riki, menjadi relawan tentu bisa bermanfaat untuk orang lain. Ia termotivasi menjadi relawan karena terketuk hatinya dan panggilan solidaritas sosial. Apalagi melihat penderitaan yang dialami korban banjir.
“Terutama yang pertama itu respons penderita banjir pastikan nelangsa (menderita), kasihan, jadi saya tergugah untuk membantu korban. Yang kedua kita solidlah, terutama di daerah se-Kecamatan Juwana terdampak kita membantu,” beber Riki.
Ia mengaku bahagia melaksanakan tugas sebagai relawan di dapur umum. Sebab terdapat banyak relawan yang mampu membuat suasana menjadi cair.
“terus saat pendistribusian makanan, itu menemukan hal menarik, kirain airnya tidak dalam, ketika didatangi ternyata dalam,” ujar Riki.
Riki merasa senang, haru, dan bangga bisa ikut menjadi relawan. Sebab ia bisa membantu warga atau masyaakat yang terdampak banjir di wilayah Juwana, Pati.
"Saya senang bisa membantu korban-korban banjir, terutama di daerah desa yang pinggir kali itu, daerahnya langganan banjir. Kita yang daerahnya tidak terkena banjir bisa membantu,” terangnya.
NU Online Super App bekerja sama dengan NU Care-LAZISNU PBNU mengharap uluran tangan Anda semua untuk berdonasi bagi korban bencana di Indonesia, termasuk gempa di Tuban dan Bawean. Caranya mudah, buka aplikasi NU Online Super App, lalu klik banner "Yuk, Bantu Korban Bencana".
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua