Jombang, NU Online
Berdiam di rumah bukan berarti tidak bisa beraktivitas. Justru pada saat Covid-19 masih terus mewabah seperti saat ini, diam di rumah atau stay at home menjadi kesempatan yang baik untuk melakukan pencegahan virus membahayakan tersebut dengan membuat cairan disinfektan secara mandiri.
Saatnya sejumlah kalangan yang saat ini sedang menikmati waktu lebih banyak di rumah membuat barang langka itu dengan mandiri. Caranya cukup gampang. Alatnya pun mudah ditemui di sejumlah toko.
Seperti ajakan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur dengan memberikan tips serta langkah-langkah membuat cairan disinfektan. LAZISNU mensosialisasikan proses tersebut melalui meme yang disebar di berbagai media sosial yang dimilikinya.
"Campurkan 95 ml cairan (dua sendok makan) yang mengandung hipoklorit atau clorin seperti bayclin, soklin pemutih, proklin, kaporit dengan 905 air untuk menghasilkan 1000 ml disinfektan," kata Katua PC LAZISNU Jombang, Ahmad Zainudin sebagaimana ditulis di meme yang disebarkannya, Ahad (29/3).
Membeli cairan disinfektan langsung jadi saat ini menurutnya cukup langka. Untuk itu membuat secara mandiri menjadi salah satu alternatif. Bahan-bahannya pun masih sangat mudah ditemukan di toko-toko kecil. Dengan ukuran atau takaran sebagaimana ia sebutkan, kandungan atau manfaat dari hasil disinfektan tersebut sama saja dengan disinfektan langsung jadi seperti ditemui di pasaran.
Situasi seperti sekarang ini, lanjut dia, menuntut orang untuk lebih bisa berinovasi dan melakukan langkah-langkah alternatif dalam mencegah sebaran Covid-19. Jangan karena cairan disinfektan sudah langka di pasaran, kemudian tidak melakukan upaya-upaya pencegahan. Yang dibutuhkan sekarang menurutnya adalah kesadaran dan kebersamaan di tengah masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Paling tidak, lanjutnya, cairan disinfektan yang dibuat sendiri bisa membantu mencegah di lingkungannya masing-masing. Mereka bisa menyemprotkannya di titik-titik yang sering ditempati atau sering disentuh.
"Minimal disemprotkan dua kali dalam satu hari, seperti kran, jetshower, tombol siram toilet, gagang pintu, sekitar saklar lampu, remote, Tv, meja, dan sebagainya," ujarnya.
Sebelumnya, LAZISNU di Kota Santri ini telah menyediakan 3000 botol cairan disinfektan untuk kemudian dibagikan kepada warga NU. Pembagiannya melalui tiga lembaga Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setempat, yakni Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif, Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU), dan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU).
Selain itu, LAZISNU juga membagikan ratusan hand sanitizer atau gel pembersih tangan kepada 10 pondok pesantren di bawah binaan RMINU. "Semua itu adalah upaya lahir kami. Meskipun masih kecil semoga bisa memutus penyebaran virus Corona," pungkasnya.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Muhammad Faizin