Sidoarjo, NU Online
Suasana di seluruh negeri penuh keprihatinan. Penyebaran virus Corona demikian menyita seluruh perhatian dari pejabat hingga rakyat jelata. Sejumlah kebijakan dikeluarkan demi memutus mata rangkai penyebaran Covid-19 tersebut.
Perlahan namun pasti, kelenganan meliputi berbagai kawasan. Aturan membatasi mobilitas warga diberlakukan. Bahkan di sejumlah kota melakukan kebijakan mengisolasi diri dengan tidak menerima pendatang dan warga setempat dilarang keluar. Semua dengan tujuan agar virus tidak menyebar.
Lalu lintas di Surabaya dan kota besar yang lain pada jam sibuk terlihat lengang. Pasar tradisional yang biasanya buka non-stop, kini dibatasi pada jam tertentu. Dan hal ini juga berimbas kepada kegiatan keagamaan di masjid dan mushala.
Tidak sedikit yang mengumumkan bahwa kegiatan shalat jamaah dan ibadah shalat Jumat dihentikan. Ya, tujuannya sama, jangan sampai semangat keagamaan dengan menghadiri rumah ibadah berujung kepada tersebarnya virus.
“Kami prihatin dengan kondisi ini,” kata Ustadz Tirmidzi Munahwan, Selasa (31/3).
Ketua bagian peribadatan dan dakwah Masjid Ar-Rosyid Perumahan Grand Aloha Regency, Wage, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur ini bersama takmir yang lain akhirnya bersepakat memberikan sumbangsih.
“Kami yang berada di masjid kampung punya keyakinan juga bahwa kalau wabah ini dapat dibasmi dengan doa, meskipun juga tindakan medis turut dilakukan,” kata pria yang juga Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur tersebut.
Karenanya, bersama sejumlah jamaah lainnya disepakati membaca Ratibul Haddad usai shalat Magrib berjamaah. Sejumlah iktiar lain juga dilakukan.
“Kami juga mendawamkan membaca qunut nazilah sejak beberapa hari lalu. Dan setelah shalat dilakukan dzikir bersana ditambah berdoa lidaf'il bala seperti yg dianjurkan oleh para masyaikh kita,” ungkapnya.
Agar mendapat dukungan dari warga kampung, rencana ini diumumkan secara terbuka. Pada saat yang bersamaan takmir masjid menggandakan lembaran bacaan Rattibul Haddad untuk dibagikan kepada para jamaah.
“Dan alhamdulilah mulai tadi malam masjid kami melakukan ikhtiar batin menghadapi Covid 19 dengan membaca Ratibul Haddad, qunut nazilah ketika shalat subuh, dan membaca doa liadaf'il bala' dengan harapan semoga wabah ini segera berakhir,” pungkasnya.
Bisa jadi, apa yang dilakukan di masjid kampung di kawasan Sidoarjo ini juga dilakukan di daerah lain. Para penduduk di kawasan pedesaan membacakan shalawat sekaligus menengadahkan muka berharap ampunan dan jalan keluar dengan wasilah Nabi Muhammad SAW.
Tindakan medis sesuai standar kesehatan dilakukan, pada saat bersamaan ikhtiar berupa bacaan shalawat, istighfar dan doa dipanjatkan agar musibah segera berakhir.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor Aryudi AR