Dilantik Ketiga Kalinya, Gus Aab Tegaskan Komitmen NU Jember
Jumat, 7 Februari 2020 | 09:00 WIB
Para pengurus PCNU Jember saat menjalani pembai’atan sebagai pengurus NU di gedung Soetarjo Universitas Jember, Kamis (6/2) malam. (Foto: NU Online/Hafid)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
NU akan terus berupaya menebar Islam ‘ala Ahlissunnah wal Jama'ah (Aswaja). Sebab Aswaja tidak hanya untuk kepentingan NU, tapi juga untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia, bahkan dunia.
Demikian diungkapkan oleh Ketua PCNU Jember, Jawa Timur, KH Abdullah Syamsul Arifin saat menyampaikan sambutan setelah Pelantikan PCNU Jember masa khidmah 2019-2024 di gedung Soetarjo, Universitas Jember, Jawa Timur, Kamis (6/2) malam.
Menurut Gus Aab, sapaan akrabnya, Aswaja memperjungkan Islam rahman lil’alamin. Yaitu Islam yang menjadi payung bagi segenap manusia meski agamanya berbeda-beda. Islam sangat menghargai perbedaan agama, suku dan budaya, sehingga di mata Islam, semua manusia mempunyai hak yang sama untuk dihormati, dihargai, dan dlindungi.
“Islam yang seperti itulah yang kita kembangkan. Moderasi dan Toleransi adalah komitmen kami,” tergnnya.
Gus Aab menambahkan, di dalam ajaran Aswaja, NU selalu mengedepankan keseimbangan, khususnya dalam berbangsa dan bernegara, bahkan dalam beragama. Dengan pola seperti itu (menerapkan keseimbangan), maka NU tidak terseret arus kekiri-kirian maupun kekanan-kananan.
“NU selalu menjaga keseimbagan antara keagamaan dan kebangsaan, antara keislaman dan keindonesiaan,” tuturnya.
Ajaran Islam Islam ‘ala Ahlissunnah wal Jama'ah, maka NU dapat merespon dengan baik adanya macam-macam perbedaan yang ada di Inodonesia. Sehigga NU diterima di mana-mana, dan NU menjadi jangkar bagi tegaknya kebersamaan dan kekurukan antar umat beragama.
“NU menjadi contoh bagaimana mengelola perbedaan, menjadi contoh di Indonesia bahkan di dunia,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Aab juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah tiga kali dilantik sebagai Ketua PCNU Jember. Karena itu, ia meminta agar mulai saat ini para kader NU sudah harus menyiapkan diri untuk menjadi penerusnya memimpin NU setelah masa kepemipinannya berakhir kelak.
“Mohon maaf, saya sempat ‘ditegur’ oleh Rais Syuriyah (KH Muhyiddin Abdusshomad) agar tidak terus-menerus menjadi ketua NU. Beliau menginginkan agar kita tidak dicap seperti penguasa orde naru,” ucapnya.
Pelantikan yang dipimpin oleh Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj itu berlangsung khidmah. Meski Jember sempat diguyur hujan deras, tapi tak membuat hadirin mengurungkan niatnya untuk menghadiri pelantikan. Sekitar 6000 orang memadati gedung Soetarjo dan halaman di sisi kanan dan kiri gedung tersebut.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua