Muhammad Faizin
Kontributor
Pringsewu, NU Online
Angka kasus Covid-19 di Kabupaten Pringsewu, Lampung terus mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Pringsewu, paparan Covid-19 sudah mendekati angka seribu kasus yang tersebar di 9 kecamatan yang ada di Bumi Secancanan Bersenyum Manis ini.
Kasus positif Covid-19 bermunculan melalui transmisi dari luar daerah dan juga kluster-kluster baru. Di antara kluster baru yang menjadi tempat penyebaran Covid-19 tersebut mulai dari kluster keluarga sampai dengan kluster kerumunan massa.
Menyikapi kondisi ini, pesantren di Pringsewu terus memberikan dukungan pada pemerintah dalam penanganan Covid-19 melalui pengawasan intensif pada kesehatan santri. Pesantren juga bergerak cepat dengan memahami dan melakukan tata laksana memutus rantai penyebaran Covid-19.
Dukungan dan kesiapsiagaan pesantren ini menurut Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu dr. Ulinnuha sangat penting agar para santri yang ada di dalamnya tetap terjaga kesehatannya. Dalam hal ini, pengasuh pesantren sangat berperan dalam menjadikan lembaga pendidikan yang diasuhnya aman dari paparan Covid-19.
"Pengecekan kesehatan secara berkala para santri terus dilakukan. Para santri yang mengalami kondisi kesehatan yang kurang baik khususnya yang menunjukkan gejala Covid-19 segera diambil tindakan dengan melakukan koordinasi dengan pihak kesehatan dan elemen terkait," kata dr Ulin kepada NU Online, Senin (15/6).
Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) bersama NU Peduli Kabupaten Pringsewu juga terus melakukan pendampingan dan penanganan pada pesantren dalam mengatasi kondisi ini. Sekretaris RMINU Pringsewu Hizbullah Huda mengungkapkan langkah yang dilakukan menghadapi kasus peningkatan Covid-19 di Pringsewu.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan pesantren untuk menguatkan kembali penerapan protokol kesehatan dan menggiatkan fasilitas yang dibutuhkan di masing-masing pesantren. "Kita mengusahakan setiap pesantren memiliki ruang khusus isolasi mandiri," katanya.
Penguatan lain yang dilakukan adalah membentuk dan mengaktifkan kembali Satgas Covid di pesantren, meningkatkan kegiatan peningkatan imun santri dengan olahraga dan pemberian vitamin kepada santri, dan penyuluhan kesehatan menggandeng pihak terkait.
"Kita berharap pesantren membatasi santri keluar dari pesantren dan membatasi tamu yang masuk ke pesantren," tambahnya.
Jika terdapat pondok pesantren yang mengadakan isolasi mandiri bagi santri yang terindikasi terkena Covid, segera dilakukan koordinasi untuk menyiapkan gerakan gotong royong membantu kebutuhan yang diperlukan.
Hizbullah menegaskan bahwa diperlukan keterbukaan dari pesantren dalam menghadapi pandemi dan mengatasi Covid-19. Sikap pro-aktif dari pesantren sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat khususnya para wali santri. Rasa tenang santri dan para walinya menjadi hal penting dalam terus meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren pada masa pandemi Covid-19.
Ketua Satgas NU Peduli Covid Pringsewu H Aqil Marsudi juga menyatakan siap untuk terus berkoordinasi dan bekerjasama dalam menjaga pesantren pada masa pandemi ini. Berbagai langkah telah dilakukan pihaknya melalui koordinasi dengan Satgas Covid Pemerintah Daerah Pringsewu.
"Semoga ikhtiar dalam menjaga pesantren ini akan berjalan maksimal sehingga pembelajaran santri di pesantren tidak terganggu dengan Covid-19," harapnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua