Daerah HARI BUKU

Edisi Kedua Majalah Nahdoh PCNU Kota Tasik Diluncurkan

Senin, 24 April 2017 | 11:02 WIB

Tasikmalaya, NU Online 
Bertepatan dengan Hari Buku Dunia setiap 23 April, PCNU Kota Tasikmalaya kembali meluncurkan Majalah edisi keduanya. Dengan nama "Nahdoh", majalah yang diresmikan pada Harlah NU ke-91 Januari 2017 itu kembali menyapa Nahdliyin kota itu.

Pemimpin Redaksi Majalah Nahdoh Aos Mahrus mengatakan, untuk edisi April-Juni 2017, redaksi mengambil Laporan Utama tentang NU dan pesantren di Tasikmalaya. Dari laporan tersebut diperoleh informasi baru bahwa pesantren sebagai cikal-bakal pendidikan formal di Tasikmalaya bahkan Indonesia sudah begitu maju di Tasikmalaya.

Terbukti, kata Aos, di era Ketua Tanfidziyah NU Tasikmalaya KH Otong Hulaemi dengan Rais Syuriah KH Ruhiyat (ayah dari KH Ilyas Ruhiyat) tahun 1935 sudah memiliki tanah luas pusat kota untuk kompleks pendidikan modern NU.

Cita-cita memiliki kompleks pendidikan modern pun terwujud di tahun 1953 dengan didirikannya Pendidikan Guru Agama (PGA) NU pertama di Tasikmalaya dan Jawa Barat. Termasuk dengan lahirnya dua buah MI dan MTs NU tahun 1965, MA NU tahun 1981, SMK NU tahun 2016 dan STAINU tahun 2006 yabg telah meluluskan puluhan ribu anak didik.

Dan ketika masih berbentuk partai, pada 1971, NU memiliki sekolah umum formal yakni SMP, SMA, SMK dan STH Galunggung di bawah Yayasan Galunggung yang kala itu NU Tasikmalaya dipimpin KH Lukmanul Hakim. 

Atas jasa KH Lukmanul Hakim dalam pendidikan tersebut karena STH Galunggung sebagai Perguruan Tinggi pertama di Tasikmalaya, nama KH Lukmanul Hakim diabadikan menjadi nama jalan perkotaan Kota Tasikmalaya.

Nahdoh pun, ujar Aos, tetap menyajikan liputan sejarah para pendahulu NU di Tasikmalaya yang salah satunya perjalanan Pengusaha Batik Tasikmalaya, H. Azhari yang mewakafkan tanah dan gedung untuk Kantor NU yang sekarang berdiri megah di Jalan dr. Soekardjo No 47 Kota Tasikmalaya.

Hibah tersebut karena kepedulian H. Azhari pada NU meski kalau ditaksir dengan harga sekarang mencapai puluhan miliar rupiah. H. Azhari menghibahkan tanah dan gedung untuk menjadi Kantor PCNU Tasikmalaya sekira tahun 1935. (Nurjani/Abdullah Alawi)