Era Digital Membuka Banyak Peluang, Manfaatkan Sebaik-baiknya
Senin, 29 Agustus 2022 | 10:00 WIB
Seminar Literasi Digital dengan tema Literasi Digital dan Tantangan Santri Milenial di Era Digital di Pondok Pesantren Nurul Iman Muaro Jambi. (Foto: NU Online/Malik Ibnu Zaman)
Malik Ibnu Zaman
Kontributor
Jambi, NU Online
Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Prof Asad Isma mengatakan bahwa literasi digital memiliki makna yang luas.
"Literasi digital itu memiliki makna yang luas, bagaimana cara kita menggunakan sarana komunikasi yang tepat yang berdaya guna termasuk juga untuk mengembangkan diri kita," ujarnya pada seminar Literasi Digital dengan tema Literasi Digital dan Tantangan Santri Milenial di Era Digital di Pondok Pesantren Nurul Iman Muaro Jambi, Jambi, Ahad (28/8/2022).
Lebih lanjut ia berpesan kepada para santri agar dalam menggunakan fitur yang ada di smartphone itu untuk pembelajaran, diimbangi dengan penguasaan pengetahuan literasi digital agar terhindar dari hal-hal negatif bagi diri.
Baca Juga
Dunia Digital di Balik Fenomena Sosial
"Nah, jadi literasi digital itu anak-anak sekalian, bagaimana kita memanfaatkan media ini untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif, produktif, tepat guna, berdaya guna, dan terhindar dari hal-hal yang bisa merugikan diri kita," imbuhnya.
Dengan demikian, dunia digital dapat memberikan kontribusi positif, masyarakat tumbuh berkembang, menjadi pribadi saleh-salehah.
"Kita tetap menggunakan teknologi informasi, tetapi karakter kita tetap menjadi karakter santri. Jadi anak-anak sekalian yah kita menggunakan itu secara positif, dan sifatnya produktif," ungkapnya.
Sementara itu Dosen Universitas Nurdin Hamzah, Lailyn Puad mengatakan, penguasaan terhadap pengetahuan dunia digital dapat memberikan kemudahan dalam menekuni sebuah profesi.
"Intinya profesi itu banyak, tetapi makin ke depan profesi baru itu muncul. Jadi jangan segan-segan untuk belajar. Artinya kalau kita melek teknologi, ada keinginan, peluang itu banyak, tergantung adik-adik ada nggak keinginan sampai sana," ujarnya.
Kemudian ia membagikan tips untuk memanfaatkan era digital menjadi sesuatu yang bernilai. "Pertama bulatkan tekad, istikamah. Kalian pengin jadi apa? jadi youtuber, istikamah bikin konten setiap hari," jelasnya.
Kedua, targeting, buat target skill yang mau dikuasai, dan cari sumbernya. Ketiga, luangkan waktu, tidak ada cara menuntut ilmu selain meluangkan waktu.
"Kemudian yang keempat, kalau sudah dipelajari, praktikkan, terus diulangi. Kelima, perluas jaringan untuk menjadikan skill sebagai profesi," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, CEO nujek.id, Moh Ghozali mengungkapkan bahwa salah satu ruang yang bisa dimasuki di era digital adalah dunia startup yaitu membangun usaha sendiri, misalnya mengembangkan sebuah produk atau layanan untuk masyarakat luas.
"Nah kenapa harus startup? Yang pertama di startup ini menjadi pilihan, tidak butuh modal yang sangat besar, dengan cukup kita punya laptop atau komputer, dan ada internet dari situ kita bisa membangun bisnis online maupun startup digital. Yang kedua dengan adanya digital kita bisa fleksibilitas," pungkasnya.
Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua