Mataram, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad (28/7) menyelenggarakan rapat pleno. Salah satu agendanya adalah melakukan evaluasi program serta meminta laporan kerja semua lembaga dan banom di bawah PCNU.
Rapat pleno yang dilangsungkan di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Lombok Tengah ini dihadiri sekitar 80 orang yang terdiri pengurus cabang, Pengurus lembaga, pengurus banom serta pengurus MWC se-Kabupaten Lombok Tengah.
Ketua PCNU Lombok Tengah H Pathul Bahri mengatakan, kegiatan pleno ini selain bertujuan merapikan kepengurusan karena banyak pengurus yang kelihatan tidak aktif, juga untuk mengevaluasi sejauh mana program kerja PCNU terlaksana di lapangan.
"Kita perlu jaga semangat ber NU, yang belum jalan kita laksanakan, yang sudah jalan kita perbaiki dan sempurnakan," ungkapnya.
Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) H Suparman mengungkapkan dalam laporannya, kegiatan-kegiatan dakwah LDNU sudah berjalan cukup baik, hanya saja perlu disemarakkan agar merata di semua MWC.
"Kami sedang intensifkan dakwah NU dengan penunjukan pusat kegiatan LDNU di masing-masing wilayah, sehingga nantinya rutinitas pengajian dan Lailatul Ijtima bisa semarak di semua kecamatan," jelasnya.
Progres lain disampaikan Ketua PC GP Ansor Wahyu Satriadi. Dikatakannya, saat ini PC GP Ansor sudah berhasil membentuk 7 PAC GP Ansor dan tersisa 6 lagi yang sedang diinisiasi.
"Alhamdulillah, 7 PAC GP Ansor Loteng sudah berhasil kami bentuk, tinggal 6 PAC. Setelah itu akan kita laksanakan pelatikan pengurus secara bersama-sama," ungkap Wahyu.
Selain lembaga dan Banom, Pengurus PCNU Lombok Tengah (Loteng) juga mengevaluasi kinerja semua MWCNU yang tersebar di 12 Kecamatan di Lombok Tengah. Semua MWC di instruksikan untuk segera merapikan pengurus, membentuk ranting serta menjalankan program-program mereka dan melaporkan secara priodik ke PCNU Lombok Tengah.
Yang menarik di rapat Pleno ini, Ketua Lembaga Ta'lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Ahmad Jumaili mengungkapkan, tingginya angka generasi muda yang terpapar radikalisme dan juga kebencian terhadap amalan-amalan NU disebabkan konten-konten digital yang hampir 90 persen dikuasai oleh orang-orang Wahabi. Sementara generasi muda NU khususnya di Lombok Tengah yang berupaya untuk menjawab konten-konten seperti itu masih sangat sedikit.
"LTNNU Loteng sudah berupaya melakukan penguatan kapasitas melalui pelatihan-pelatihan, Workhsop dan Halaqah-Halaqah literasi digital khususnya di bidang penulisan, fotografi, dan videografi. Tetapi memang yang minat di bidang ini masih sangat sedikit," tukasnya.
"Kami butuh dukungan semua fihak baik pengurus PCNU, Lembaga-lembaga dan Banom-banom untuk kita bergerak sama-sama," imbuhnya.
Untuk mengatasi hal ini, PCNU Lombok Tengah menyanggupi untuk diadakan pelatihan literasi digital ini dalam waktu dekat yang akan diselenggarakan secara berjamaah antara LTNNU, LDNU, Lakpesdam NU, dan GP Ansor. Pesertanya semua lembaga NU, banom-banom serta pengurus MWC di semua kecamatan. (Hadi/Muiz)