Tegal, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Tegal, Jawa Tengah, mengampayekan gerakan “Stop AIDS”. Kampanye itu digelar melalui pementasan teater di komplek lokalisasi Peleman Kabupaten Tegal, Selasa (8/7) lalu.
Pementasan teater dengan menggandeng Teater Embassy—kelompok teater asal Belanda—dan Teater Qi Tegal itu dilakukan sebagai upaya menyamakan pandangan tentang AIDS kepada masyarakat Indonesia.
<>Dalam diskusi usai pementasan itu, Produser Teater Embassy, Egbert Wits, mengatakan, ia tertarik dengan dunia Islam dalam kepedulian menanggulangi masalah AIDS.
Pentas teater yang mengambil lakon “Titik Koma” itu menceritakan kehidupan para pekerja seks komersil (PSK) yang terpinggirkan. Akibatnya, kehidupan mereka dipandang sebelah mata. Bahkan, masyarakat memandang mereka adalah sumber penyakit, baik penyakit sosial, moral, agama dan penyakit kesehatan.
Padahal, AIDS itu bukan hanya datang dari para PSK melalui hubungan seks, tapi bisa juga dari penyalahgunaan narkoba melaui jarum suntik yang tidak steril, transfusi darah dan dari anak yang disusui pengidap positif HIV/AIDS.
Siapa pun bisa tertular AIDS karena ia hanyalah salah satu jenis penyakit yang ada di muka bumi ini. Banyak penyakit lain yang menulari manusia. Seharusnya, AIDS tidak dipandang secara istimewa. Tapi, tetap saja diskriminasi, prasangka dan salah paham terhadap aids belum hilang. (was)
Terpopuler
1
Menag Nasaruddin Umar akan Wajibkan Pramuka di Madrasah dan Pesantren
2
Kiai Ubaid Ingatkan Gusdurian untuk Pegang Teguh dan Perjuangkan Warisan Gus Dur
3
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
4
Pilkada Serentak 2024: Dinamika Polarisasi dan Tantangan Memilih Pemimpin Lokal
5
Dikukuhkan sebagai Guru Besar UI, Pengurus LKNU Jabarkan Filosofi Dan Praktik Gizi Kesehatan Masyarakat
6
Habib Husein Ja'far Sebut Gusdurian sebagai Anak Ideologis yang Jadi Amal Jariyah bagi Gus Dur
Terkini
Lihat Semua