Ali Musthofa Asrori
Kontributor
Jakarta, NU Online
Satu lagi laman baru lahir untuk meramaikan dunia maya dengan konten-konten positif. Oleh sang pendiri, ia beri nama Green Network. Pendiri website ini merupakan santri tulen, kader muda NU, dan pernah belajar di luar negeri. Dialah, Marlis Afridah (32). Seperti apa profil laman tersebut?
Santri lulusan Pesantren Al-Mawaddah Ponorogo Jawa Timur ini mengaku tergerak untuk melahirkan website ramah lingkungan. Marlis, sapaan akrabnya, bercerita bahwa Green Network merupakan perusahaan rintisan berbasis tujuan yang tergerak oleh visi menciptakan ekosistem nilai bersama untuk pembangunan berkelanjutan.
“Kami ingin mendukung pembangunan dengan mempromosikan dan mengarusutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan, menunjukkan praktik-praktik yang baik. Kami juga siap berkolaborasi untuk menginspirasi perubahan positif dan aksi nyata lintas pemangku kepentingan,” kata Marlis kepada NU Online melalui telepon seluler, Ahad (11/7) malam.
Tujuan itu, lanjut dia, adalah inti dari keseluruhan strategi, operasional, dan SDM di komunitas Green Network. Pihaknya mewujudkan misi Green Network melalui praktik nilai bersama yang ditargetkan untuk mencipta nilai terukur dan dampak nyata bagi manusia, bumi, dan organisasi.
“Melalui pekerjaan yang penuh semangat ini, kami berharap dapat berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan planet bumi,” kata perempuan kelahiran Blitar Jawa Timur ini.
Soal misi pendirian Green Network, Marlis mengatakan bahwa misinya mendukung pemerintah, pebisnis, dan masyarakat sipil dalam perjalanan pembangunan berkelanjutan mereka. Konkretnya dengan membantu mereka belajar, berbagi, dan berkolaborasi tentang pembangunan berkelanjutan melalui platform terintegrasi yang ia dirikan.
“Kami menampilkan praktik baik yang dapat diadopsi, diadaptasi, dan ditingkatkan sebagai solusi yang dapat ditindaklanjuti untuk mengatasi masalah-masalah kompleks terkait lingkungan, sosial, ekonomi, dan tata kelola pemerintahan yang kita hadapi bersama di masyarakat,” tuturnya.
Melayani semua komunitas
Alumnus Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP) National University of Singapore ini mengatakan, cita-citanya hendak mendedikasikan platform terintegrasi Green Network untuk melayani semua komunitas pemangku kepentingan, termasuk dalam kapasitas mereka secara individu sebagai warga negara.
“Layanan ini memungkinkan komunitas kami untuk belajar, berbagi, dan berjejaring tentang tantangan dan peluang untuk mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan, sehingga membantu mereka untuk berpartisipasi dalam gerakan ini secara lebih efektif,” ungkapnya.
Pihaknya juga menawarkan kemitraan yang memberikan jasa konsultansi untuk pembangunan berkelanjutan dan public affairs melalui Green Network. Layanan platform ini, kata dia, mencakup kampanye digital, kemitraan kegiatan, riset, dan periklanan.
“Jadi, kemitraan itu sangat bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Kami adalah mitra Anda dalam perjalanan pembangunan berkelanjutan. Intinya kami ingin melayani masyarakat, planet bumi, dan mitra dengan lebih baik,” ujar Marlis semangat.
Pihaknya juga menyalurkan amal bersama dengan mitra melalui ‘layanibumi’, organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk melayani orang-orang di dasar piramida rakyat dan merawat bumi.
Saat ditanya total pengunjung web Green Network yang diluncurkan pada Jumat, 21 Mei 2021, ia menyebut masih di angka satu digit. “Hingga hari ini, ribuan pengunjung telah mengakses artikel-artikel kami. Semoga ini menjadi pertanda baik,” pungkas Marlis.
Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua