Daerah

Guru Madrasah Harus Siap Hadapi Dunia Digital

Sabtu, 12 Januari 2019 | 05:15 WIB

Guru Madrasah Harus Siap Hadapi Dunia Digital

H Marwansyah, Kepala Kemenag Pringsewu

Pringsewu, NU Online
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tak bisa dielakkan lagi. Dunia digital sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern. Perkembangan teknologi ini pun mempermudah berbagai aspek kehidupan salah satunya di dunia pendidikan.

Pengelolaan manajemen pendidikan saat ini sudah memanfaatkan kemudahan yang diberikan teknologi. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini menjadi langkah strategis Kementerian Agama untuk meningkatkan pelayanan sehingga mendapatkan hasil berkualitas dari proses pendidikan di madrasah.

Saat ini perkembangan teknologi membawa pada sistem non tunai. Semua aktifitas sudah mengarah kepada dunia virtual. Dan yang sedang dilaksanakan oleh Kementerian Agama saat ini salah satunya adalah digitalisasi raport menggunakan Aplikasi Raport Digital (ARD).

Hal ini dipaparkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu, Lampung H Marwansyah saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi ARD di MAN 1 Pringsewu, Sabtu (12/1).

"Dengan sistem ARD, semua elemen mudah mengakses hasil perkembangan peserta didik dan evaluasi pendidikan terutama para orang tua. Dengan hanya menggunakan android orang tua bisa melihat absensi, nilai dan perkembangan lainnya," jelasnya.

Dengan hal ini lanjutnya, pendidik dan tenaga kependidikan harus siap menghadapi perubahan sistem ini. Guru madrasah harus siap hadapi dunia digital. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, para pendidik harus mampu mempersiapkan dengan penguasaan teknologi digital.

"Jangan gara-gara mati lampu, kegiatan mengajar tertunda. Kuasai administrasi dan pelaksanaan pembelajaran dengan baik. Jangan administrasi saja yang baik tapi pelaksanaan mengajarnya tidak maksimal ataupun sebaliknya," ajaknya.

Apalagi perhatian pemerintah saat ini terhadap guru sangat baik khususnya terkait kesejahteraan kehidupan ekonomi. Dengan anggaran sertifikasi yang diperoleh para guru, ia menghimbau kepada para guru mengalokasikan uang sertifikasi untuk peningkatan kompetensi diri.

"Maksud diberikannya sertifikasi kepada guru adalah untuk meningkatkan kompetensi mendidik para guru. Jadi silakan digunakan anggaran yang diberikan pemerintah seperti untuk pembelian buku pegangan guru, pelatihan dan sejenisnya," pungkasnya.

Bimtek ini diikuti oleh 65 orang yang terdiri dari para guru dan operator dari Madrasah Aliyah yang ada di Kabupaten Pringsewu. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkesinambungan setiap akhir pekan. (Muhammad Faizin)